JURNALPOSMEDIA.COM – UIN Bandung menggelar kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 di Gedung Anwar Mussaddad Kampus I. Didukung oleh Poli Klinik Pratama UIN Bandung, pemeriksaan kesehatan ini berlangsung selama lima hari ke depan mulai dari 10-16 Agustus 2024 dan bersifat gratis.
Pemeriksaan kesehatan ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya bagi para mahasiswa baru sebagai langkah awal bagi universitas untuk memastikan kondisi fisik dan mental para mahasiswa baru sebelum memulai proses perkuliahan. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa sesi dengan beberapa program studi (prodi) di setiap sesinya.
Berbeda dengan pemeriksaan kesehatan tahun lalu, pemeriksaan kesehatan tahun ini berfokus pada screening dan pengecekan gejala awal dari penyakit yang mungkin terjadi pada mahasiswa baru serta antisipasi pencegahan sedari dini.
Ketua Poli Klinik Pratama UIN Bandung, Ambar Sulianti menjelaskan, pemeriksaan kali ini mencakup berbagai jenis screening yang bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa.
“Pemeriksaan kali ini berupa screening, ada antropometri, kemudian screening buta warna dan screening urin. Screening urin ini untuk menjaring secara dini dari empat kelainan. Yang pertama apakah ada infeksi di saluran kemih, yang kedua batu ginjal, ketiga apakah ada indikasi peningkatan gula, dan yang ke empat fungsi ginjal dan pemeriksaan liver,” jelasnya ketika diwawancarai Jurnalposmedia pada Senin (12/8/2024).
Ambar menambahkan, jika terbukti ada beberapa mahasiswa yang memiliki gejala penyakit tersebut, akan didata dan ditindak lanjuti oleh pihak Klinik Pratama UIN Bandung. Sementara itu tes kesehatan susulan akan diadakan pada tanggal 19 hingga 23 Agustus bagi yang belum mengikutinya.
Salah satu mahasiswa baru prodi Manajemen Pendidikan Islam, Rasya Zahira Khansa mengungkapkan, ia telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi pemeriksaan kesehatan ini.
“Pengumumannya emang dadakan tapi alhamdulillah-nya aku deket di Majalaya walaupun ngekost juga sih. Persiapannya sih aku nggak banyak, paling aku tidur cukup sama banyakin minum air putih,” ungkapnya.
Di samping itu, Ambar menekankan pentingnya pencegahan dan pengobatan dini sebagai langkah yang lebih baik dibandingkan dengan pengobatan lanjut.
“Pencegahan ini atau pengobatan dini itu jauh lebih baik daripada pengobatan lanjut. Dan kini waktunya untuk memberikan yang lebih baik dari tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Terakhir, Ambar berharap, segala upaya pemerikasaan kesehatan yang dilakukan ini semoga memberikan manfaat yang besar bagi UIN Bandung.
“Yang saya harapkan adalah semuanya memberi manfaat bagi UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” tuturnya.