JURNALPOSMEDIA.COM – Setelah menggelar acara pembukaan Counvert 1.0 bersamaan dengan Milad BKI Ke-27 dan berbagai perlombaan. Agenda Counvert 1.0 dilanjutkan dengan menggelar webinar internasional pertama yang bertema “Expand Knowledge to Create a Great Counselors for Nation” pada Rabu (27/1/2021).
Webinar tersebut dimoderatori oleh Ajudan Milenial Gubernur Jawa Barat, Eryanti Nurmala Dewi. Adapun dua orang pemateri yang dihadirkan dalam acara tersebut yakni Etin Anwar (Dosen di Hobart and William Smith College, Amerika Serikat, serta pendiri Reducates) dan Adi Atmoko (Dosen Bimbingan Konseling, Universitas Negeri Malang sekaligus Sekretaris Dewan Pembina Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia).
Pemaparan pertama disampaikan oleh Etin Anwar mengenai “Counseling on Social Gender Perception”. Menurutnya, masih banyak perempuan yang tidak melihat konseling sebagai kebutuhan dan mengabaikan berbagai perasaan yang mengganggu dikarenakan stigma yang ada.
Apalagi, lanjutnya, perempuan yang sudah menikah kemungkinan tidak mau menceritakan tentang masalah keluarganya karena takut menjadi gosip atau menghancurkan keharmonisan keluarga. Padahal ia mengungkap hal tersebut merupakan pendekatan yang salah. Di mana perempuan juga harus mengetahui masalah yang dihadapinya.
Selanjutnya, materi kedua membahas tentang “Counseling on Carrier Education Perception” disampaikan oleh Adi Atmoko. Ia mengatakan bahwa prospek lulusan Bimbingan Konseling Islam di Indonesia sangat cerah. Hal tersebut tidak lain dikarenakan semakin tingginya kebutuhan akan konseling. Terlebih jika melihat dari mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam mencapai 90%.
Lebih jauh, juga dikarenakan laju pertumbuhan jumlah penduduk yang berimplikasi pada berbagai permasalahan yang dialami, serta semakin majunya transportasi dan teknologi komunikasi.
“Syaratnya kita harus berani menangkap dan menggunakan peluang itu. Maka dari itu, saya sarankan kepada mahasiswa BKI walaupun masih semester satu, jangan takut untuk mempraktikan ilmu BKI yang sudah diperoleh, boleh (mempraktikannya) dengan teman. Kemudian, syarat lainnya tentu harus berilmu dan dapat bekerja secara professional,” jelas Adi.
