Sun, 9 February 2025

Tingkatkan Reboisasi, Mahasiswa Sosiologi UIN Bandung Tanam 200 Bibit Pohon di Desa Sawahdadap

Reporter: putri maharani kristiana | Redaktur: KHOIRUNNISA FEBRIANI SOFWAN | Dibaca 894 kali

6 hari yang lalu
(Sumber foto: Winda Khoirunnisa/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM— Mahasiswa Sosiologi adakan penanaman bibit pohon yang merupakan salah satu kegiatan di program Raksa Desa Sosiologi, pada Minggu (2/2/2025). Raksa Desa ini berlangsung dari tanggal 27 Januari-9 Februari di Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Ketua Pelaksana Raksa Desa, Muhamad Aqil Akmal mengungkapkan, tujuan diadakannya kegiatan penanaman bibit pohon ini menjadi tujuan lain dari pilar Tri Dharma Mahasiswa.

“Untuk itu, alasan lain saya ingin mereboisasi yang menurut saya lahan ini cocok untuk reboisasi ini, alasan lainnya tuh itu karena ini bekas longsor jadi diadakanlah reboisasi,” ungkapnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Minggu (2/2/2025).

Aqil juga menjelaskan, adanya alasan mengapa Desa Sawahdadap menjadi lokasi utama untuk kegiatan penanaman bibit pohon. Permasalahan yang berujung pada bencana longsor menjadi alasan utama Desa Sawahdadap menjadi lokasi penanaman bibit pohon.

Seluruh warga Desa Sawahdadap ikut serta dalam kegiatan penanaman bibit pohon tersebut. Selain warga, kegiatan ini juga mengundang aktivis lingkungan, birokrasi kampus dan juga instansi-instansi yang terkait.

Kegiatan ini menanam 200 bibit pohon yang terdapat dari tanaman keras dan tanaman buah-buahan. Antara lain, pohon Mahoni, Suren, Akasia, Sirsak, Nangka, Campoleh dan juga Jambu.

Aqil mengungkapkan bahwa kegiatan ini memperoleh bibit pohon dari pihak yang turut berkontribusi dalam penyediaan bibit tanaman.

“Untuk pohon-pohon tersebut kita ambil dari Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan (SPTH) Sumedang dan ‘Manusia Pohon’  yaitu ada Pak Nunuh Sutisna,” ungkapnya.

Aqil menambahkan, bahwa ia berharap adanya output dari program ini untuk seluruh masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Masyarakat dan mahasiswa diharapkan lebih memerhatikan pentingnya reboisasi khususnya untuk daerah rawan longsor.

Ketua Rukun Warga (RW) 01 Desa Sawahdadap, Taya Sutarya mengungkapkan adanya manfaat yang terdapat dalam bibit pohon pada kegiatan tersebut.

“Meningkatkan kualitas udara, mencegah banjir, menjaga keseimbangan ekosistem, meningkatkan keindahan alam, mencegah erosi, menyerap kebisingan, memperkecil epek hampasan angin,” ungkapnya saat diwawancarai Jurnalposmedia melalui Whats’App, Minggu (2/2/2025).

Terakhir, Taya berharap masyarakat dapat menjaga dan memperbaiki lingkungan untuk keberlangsungan bersama.

“Memperbaiki lingkungan hidup dan menjaga keberlanjutan masa depan, peningkatan udara bersih dan penyerapan karbon dioksida,” harapnya.

Bagikan :

Rekomendasi

Menilik Indikator Penilaian Skor Ujian serta Masa Aktif Sertifikat Kursus TOEFA dan TOEFL JURNALPOSMEDIA.COM – Sejalan dengan kegiatan persiapan ujian Test of English for Academics (TOEFA) dan Test of English Foreign Language (TOEFL) yang di adakan oleh Language Center (LC) UIN Bandung, terdapat beberapa indikator penilaian skor ujian serta masa aktif sertifikat kursus bagi mahasiswa. Ketua LC UIN Bandung Abdul Kodir turut menjelaskan, berkenaan dengan skor nilai, setiap tahunnya akan ada beberapa perubahan kebijakan. Hal ini dipicu karena adanya cetakan baru buku Pedoman Akademik di setiap tahunnya. “Jadi kita hanya memberikan keterangan bahwa anda skornya sekian. Nanti umpan-umpannya skornya berlaku atau tidak atau misalkan kurang, maka ya, harus ujian lagi dan kalau mau ujian lagi anda gausah dari ulang harus kursus lagi,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Rabu (27/7/2022). Skor dan Keuntungan yang Didapat Abdul Kodir kembali menjelaskan, mengenai minimal skor yang diraih oleh setiap mahasiswa itu berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan Fakultas dan Program Studi Prodi nya masing-masing. Sementara indikator dan standar penilaiannya dinilai dari listening, reading, dan vocabulary. “Untuk vocabulary nya kita itu ingin mahasiswa UIN itu paham dan mengenal vocab-vocab dengan istilah yang dekat dengan keislaman jadi nanti ada kaya English for islamic student jadi nanti ada vocab yang nanti dekat dengan kajian-kajian keislaman,” ungkapnya. Beralih dari tes tersebut, Abdul kembali menuturkan, para mahasiswa yang mengikuti tes dan kursus keterampilan berbahasa nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat kursus. “Masa aktif sertifikat tes TOEFL dan TOEFA ini hanya dua tahun, jika sudah lebih dari dua tahun maka harus tes lagi agar mendapatkan skor TOEFL yang terbaru dan sertifikatnya aktif. Sedangkan sertifikat kursus keterampilan berbahasa bisa aktif seumur hidup,” jelasnya. Tanggapan Mahasiswa Terkait Tes TOEFL dan TOEFA Kursus bahasa yang berujung dengan ujian TOAFL dan TOEFA, sebagai syarat kelulusan ini banyak mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang semangat untuk mengikuti kursus tersebut. Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir (IAT), Destiana Rosyidah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Desti juga tidak sungkan mengeluarkan kritik dan sarannya untuk program ini. “Hanya saja sertifikat yang nantinya keluar setelah ujian itu hanya bisa di pakai di kampus saja, tidak bisa di pakai untuk kepentingan di luar kampus, semisal untuk melamar beasiswa atau pekerjaan yang membutuhkan sertifikat serupa,” ungkapnya. Ia juga berharap agar dosen pembimbing kursus mulai memperhatikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa nya agar mendapatkan hasil maksimal dalam ujiannya. Karena masih banyak dosen pembimbing yang kurang memperhatikan KBM kursusnya. “Tidak semua dosen pembimbing kursus peduli pada mahasiswa kursusnya. Yah
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments