JURNALPOSMEDIA.COM – Beberapa hari ini kebakaran di Kota Los Angeles negara bagian California, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/01/2025) lalu sempat menarik perhatian. Pasalnya kebakaran yang melahap wilayah Los Angeles hampir setara dengan wilayah Gaza yang menjadi target penyerangan selama berpuluh-puluh tahun.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Amerika Serikat adalah negara nomor satu yang mendukung Israel dalam melancarkan serangan militer di Gaza. Dilansir dari Tribuntrends.com, berdasarkan data terbaru pada Minggu (12/1/2025), luas cakupan kebakaran yang melanda Los Angeles telah mencapai 40 ribu hektar yang artinya telah melampaui luas Gaza.
Ancaman Trump di Tengah Luapan Si Jago Merah
Mengutip dari sindonews.com, ditengah kabar kebakaran ini beredar pula peringatan Presiden Amerika Serikat yang belum dilantik Donald Trump yang dilontarkan pada hari Selasa (7/1/2025), peringatan itu berisi ancaman dengan menyatakan “neraka” akan terjadi jika Hamas tidak membebaskan semua sandera Israel yang ditawan di Gaza sebelum dirinya dilantik pada 20 Januari mendatang.
Namun pada kenyataanya, yang dilakukan Hamas tidaklah sebanding dengan apa yang selama ini dilakukan tentara Israel terhadap masyarakat Gaza.
Ancaman peringatan itu bertepatan dengan peristiwa kebakaran Los Angeles yang kini sudah menapaki hari ke-7 dan jika dilihat di laman internet dan Google Maps kawasan ini masih berstatus ‘peringatan kebakaran’ yang mengartikan kebakaran masih belum padam.
Youtuber pun ramai membicarakan peristiwa ini, salah satunya dalam video yang diunggah Felix Siau di channel YouTube-nya ia mewajarkan banyak warganet yang membanding-bandingkan gambar kerusakan akibat kebakaran di Los Angeles dan pembumi hangusan yang dilakukan Israel di Gaza. “Inilah yang ditanam oleh Amerika dan dituai oleh Amerika pula,” tuturnya dalam video yang diunggah dua hari lalu.
Kebakaran ini disebut-sebut sebagai kebakaran terparah sepanjang sejarah negara bagian California dan menurut gubernur California Gavin Newsom, kebakaran Los Angeles menjadi bencana alam paling dahsyat dalam sejarah AS yang menyebabkan kerugian hingga 135 miliar dollar Amerika dikutip dari BBC News.