JURNALPOSMEDIA.COM– “Garis pemisah paling kentara antara sukses dan gagal dapat diungkapkan dengan 4 kata: SAYA TIDAK MEMILIKI WAKTU.” (Franklin Field)
Sebagai mahasiswa sudah sepatutnya kita disibukkan dengan berbagai kegiatan yang menguras otak. Ada yang sibuk dengan organisasi ada yang sibuk dengan kerja sampingan, ada pula yang tidak disibukkan dengan kegiatan apapun namun masih saja kekurangan waktu. Sebenarnya apa penyebab utama waktu menjadi begitu sedikit dan begitu sempit untuk kita?
Mengatur waktu adalah soal mengelola alokasi waktu. Kita semua punya waktu yang sama, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Jatah itu tak bisa kita tambah, juga tak bisa dikurangi, yang bisa kita lakukan hanyalah mengelola waktu itu, untuk apa ia kita gunakan.
Orang Barat mengatakan bahwa waktu adalah uang, sedangkan Al-Hasan mengatakan, “Aku mendapati beberapa kaum yang salah satu di antara mereka sangat kikir terhadap umurnya ketimbang dirhamnya.” Dia mengetahui bahwa apabila umur menghilang, maka dia akan lenyap. Sementara harta, apabila suatu ketika lenyap, maka di saat yang lain bisa didapatkan kembali.
Dari sini kita bisa melihat bahwa waktu tidak setara nilainya dengan uang, ia lebih berharga darinya. Sebagaimana dinyatakan Abdullah bin Mas’ud, “Aku tidak pernah menyesal atas sesuatu melebihi penyesalanku atas hari ketika matahari tenggelam, maka ajalku semakin berkurang, sementara amalku tidak bertambah.”
Mengelola waktu itu sama seperti mengisi sebuah kotak. Setiap orang punya kotak dengan ukuran atau volume yang sama. Berapa banyak barang yang bisa kita masukkan dalam kotak itu, tergantung bagaimana kita menyusun barang tersebut di dalam kotak. Kalau kita menyusun barang secara sembarangan maka akan menyisakan banyak cela dan membuat mubazir kotak tersebut. Namun, apabila kita menyusun barang tersebut dengan rapih maka kita bisa meminimalisir celah yang ada didalam kotak tersebut.
Banyak orang yang membuang waktunya dengan sia-sia tapi anehnya terkadang mereka merasakan kekurangan waktu, padahal mereka hanya membuang waktu yang mereka miliki dengan percuma, padahal sebenarnya dia memiliki banyak waktu namun telah disia-siakan dengan berbagai hal yang tidak berguna.
Sebagai mahasiswa yang mempunyai segudang kegiatan ada beberapa hal yang bisa menghancurkan semuanya yakni mager. Mager adalah sebuah kata yang diucapkan ketika seseorang malas melakukan gerakan untuk melakukan sesuatu atau bahkan sekedar berpindah tempat. Seolah-olah dia terjebak dan tidak bisa bergerak. Hal tersebutlah yang bisa mengulur waktu, yang tadinya kita hendak melakukan sesuatu namun tidak terjadi karena mager ini.
Kita membutuhkan manajemen waktu yang tepat dan bijaksana. Hal ini penting karena waktu tidak dapat kembali ataupun diputar untuk kedua kalinya. Hal terpenting dari mengelola waktu bukanlah bagaimana kita membuat perencanaan waktu yang kita miliki, namun juga melihat hasil yang dapat kita capai dari manajemen waktu tersebut.
Sebagai mahasiswa, majemen waktu adalah kunci dibalik kesuksesan. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk manajemen waktu, salah satunya dengan membuat jadwal harian. Dengan membuat jadwal harian kita bisa mengatur waktu yang kita miliki sesuai jadwal yang kita buat.
Dahulukan kepentingan yang dianggap paling utama, karena terkadang kita tidak bisa melakukan semua kegiatan sesuai jadwal yang telah kita buat maka kita harus mendahulukan kepentingan utama yang menjadi prioritas kita. Setelah itu fokus dan konsisten dengan segala kegiatan yang telah kita susun dalam jadwal. Dan terakhir yaitu evaluasi. Pada tahap ini kita dapat melihat hal apa saja yang telah kita lakukan dan apa yang tertunda. Pengevaluasian dapat dilakukan saat malam hari. Hal-hal yang dapat kita pertanyakan dalam mengevaluasi jadwal perencanaan kita.