Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat dermaga sampaikan kepada kapal
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang dilambaikan daun pada angin
Ketika kapal pergi meninggalkan dermaga
Maka ia meyakini bahwa ia akan kembali
Dan kau tahu daun pun sama
Selalu mengharap angin untuk ia beri lambaian
Ketika itu mereka mati tapi hidup
Ketika itu mereka hidup tapi mati
Lalu apa yang akan mereka terka ketika suatu harap adalah sebuah ekspektasi?
Apakah mereka menyesal?
Tentu saja tidak!
Mereka hanya meyakini bahwa Tuhan telah menakdirkan mereka
Lalu apakah Tuhan akan mengingkari mereka?
Maka itu akan aku pertanyakan!
Maka sejatinya,
Tuhan akan menakdirkan sesuatu untuk mereka jawab sendiri
Tuhan adalah aku dan kamu
Maka persoalannya adalah..
Apakah kita kenal kepada Tuhannya?
Kebali lagi pada nasib mereka berdua, sejatinya mereka adalah tuhan bagi mereka sendiri.
Maka merdeka dan bebaslah!
Sebab aku mencintai kebebasan dan cintaku bebas
Tapi tetap saja sederhana
Tergantung apakah kau juga sesederhana itu?