JURNALPOSMEDIA.COM – Genap hampir dua tahun terhitung sejak pandemi, Laboratorium Radio UIN Bandung lama tidak terpakai. Sejauh ini, banyak mahasiswa yang tidak memanfaatkan fasilitas laboratorium tersebut dengan baik. Bahkan, banyak yang tidak mengetahui keberadaannya.
Laboratorium Radio UIN Bandung sendiri telah berdiri sejak tahun 1999 dengan dua fungsi utama, yaitu fungsi makro dan mikro.
Fungsi makro, sebagai pelayanan dakwah bagi masyarakat yang ada di sekitar kampus. Sedangkan fungsi mikronya, sebagai tempat praktik mahasiswa untuk mata kuliah yang berhubungan dengan radio.
Letaknya berada di lantai empat gedung Laboratorium Fakultas Dakwah dan Komunikasi (LABDAK).
Kepala Bidang Laboratorium Radio, Mochammad Ichsan Firmansyah yang kerap kali disapa Dado menuturkan, siaran radio di laboratorium sudah lama tidak beroperasi sejak pandemi.
“Nah, semenjak pandemi ‘kan tidak ada kuliah, maka tidak ada juga siaran itu karena tidak ada orang,” tuturnya kepada Jurnalposmedia, Jumat (17/6/2022).
Optimalisasi Penggunaan Laboratorium oleh Mahasiswa
Salah satu mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik, UIN Bandung, Tiara Suci mengaku, dirinya bahkan tidak pernah ke laboratorium dengan alasan mengerjakan tugas melalui handphone dan kurangnya sosialisasi dari fakultas.
“Tidak pernah ke Laboratorium Radio karena biasanya kalau mengerjakan tugas untuk mata kuliah Radio itu hanya pakai alat seadanya dan dibantu aplikasi perekam, khusus radio/podcast, seperti Anchor. Alasan lainnya juga yaitu karena tidak ada sosialisasi atau suruhan dari dosen,” ungkapnya Minggu (19/6/2021).
Maka dari itu, ia memberikan saran agar para dosen agar dapat meminta mahasiswanya untuk memakai laboratorium tersebut.
“Harapan aku semoga mahasiswa lain lebih berani meminta izin untuk memanfaatkan lab di fakultas karena kita kuliah itu bayar. Jadi berhak untuk memakai fasilitas tersebut,” ucapnya.
Berbeda halnya dengan Tiara, salah satu mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Mochammad Dadan Niam Zaidan mengatakan, ia pernah praktik di laboratorium untuk mata kuliah Praktek Siaran Radio Dakwah (PSRD).
“Di sana itu dipelajari soal teknik alat dan dasar-dasar siaran. Teknik alatnya seperti perbedaan radio dan internet itu seperti apa, serta dijelaskan pula alat-alatnya,” ujarnya, Senin (20/6/2022).
Selayang pandang, laboratorium radio sering mengadakan open recruitment untuk kru setiap tahunnya. Akan tetapi, sampai saat ini belum lagi ada rencana kegiatan kru laboratorium.
Syarat menjadi bagian dari kru ini, yakni berasal dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta mahasiswa aktif semester 2-4. Mochammad Ichsan menyebutkan, mereka yang melakukan siaran setiap harinya.
Ia juga mengatakan jika ingin mendengarkan radio bisa melalui analog di frekuensi 107,8 FM.
“Saat ini kita masih main di analog, frekuensi 107,8 FM. Kalau nanti sudah normal, kita siaran itu pada jam kerja yakni 8-4 sore,” pungkasnya.