JURNALPOSMEDIA.COM – Komite Aksi Mahasiswa UIN Bandung menyatakan dukungan kepada rakyat Kebon Jeruk dalam Diskusi Kriminalisasi Rakyat Kebon Jeruk di Kopma UIN Bandung, Rabu (22/11/2017). Selain UIN, diskusi ini juga berlangsung di beberapa kampus di Bandung, diantaranya ISBI, UPI dan UNISBA. Diskusi tersebut bertujuan untuk mengajak seluruh mahasiswa ikut serta dalam perjuangan intelektual aksi bersama rakyat yang akan dilaksanakan Kamis (23/11/2017), di Polda Jawa Barat. Aksi tersebut dilakukan sebagai tuntutan agar diberhentikannya segala bentuk kriminalisasi terhadap warga Kebon Jeruk.
Salah seorang alumni Sejarah Peradaban Islam sekaligus Juru Bicara Komite Aksi Mahasiswa UIN Bandung, Riki, mengaku sampai saat ini peran mahasiswa sudah lama bersama untuk menyuarakan suara rakyat. Bersama dengan jaringan organisasi serta komunitas lainnya dalam lima bulan terakhir, Komite Aksi Mahasiswa UIN Bandung sepakat membentuk konsolidasi penyatuan aksi rakyat.
Lebih lanjut, Riki memaparkan saat ini loyalitas mahasiswa UIN Bandung berbeda dari tahun sebelumnya. “Kalau dulu zaman saya kuliah, UIN itu belum terbawa arus hedonisme yang ada di kota, UIN di akhir 2016 itu tidak semuanya datang ke Kebon Jeruk tapi hanya perorang saja, sekarang setelah konsolidasi dari mulai kasus Tamansari, dari situ kita mulai,” ujar Riki.
Senada dengan Riki, Alumni UIN Bandung Yoga Zara Andritra mengatakan sebagai bentuk upaya menguatkan partisipasi mahasiswa yang besar salah satunya dengan cara melakukan diskusi bersama warga Kebon Jeruk untuk memobilisasikan dalam bentuk aksi. Ia juga menuturkan tujuan dibuatnya komite aksi ini untuk berjaga-jaga apabila terdapat kasus yang nantinya melibatkan rakyat dari pihak kampus masing-masing. “Sejauh ini baru UIN yang anemonya besar, karena memang kawan-kawan UIN banyak mempunyai solidaritas juga ke Kebon Jeruk,” tutupnya, Rabu (22/11/2017).