JURNALPOSMEDIA.COM – Setelah pedoman Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM) disepakati Senat Universitas pada 26 April 2021 lalu, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Bandung sudah siapkan fasilitas MB-KM yang dapat dioperasikan pada tahun ini.
Ketua LPM UIN Bandung, Ija Suntana menuturkan bahwa fasilitas tersebut berupa aplikasi yang sudah hampir dapat digunakan.
“Secara registrasi sudah siap digunakan. Tetapi kami (LPM) sedang menyempurnakan beberapa fitur lainnya yang dirasa belum lengkap. Nantinya mahasiswa dapat mengakses pada laman www.merdekabelajar.uinsgd.ac.id,” tutur Ija saat diwawancarai Jurnalposmedia via Zoom Meeting, Senin (2/8/2021).
Ija juga memastikan akan mempermudah mahasiswa dalam pembuatan aplikasi tersebut.
“Aplikasi ini dibuat se-simple mungkin. Tidak menggunakan password, tetapi menggunakan OTP (One-Time Password). Jadi masukkan email saja sudah otomatis dikirimkan OTPnya. OTP tersebut berlaku selama 1 jam, apabila tidak digunakan, Anda bisa mengirimkannya lagi,” terangnya.
Serba-serbi Aplikasi MB-KM
Berdasarkan pengakuan Ija, aplikasi yang ini hanya terfokus pada program pertukaran pelajar saja.
“Aplikasi ini diutamakan untuk program pertukaran pelajar, tujuh program lainnya tidak melibatkan secara langsung dalam bentuk aplikasi. Jadi program tersebut tergantung mahasiswanya. Misal, program membangun desa, tidak ada aplikasinya tapi ada proposalnya,” katanya.
Lebih lanjut, Ija menjelaskan program MB-KM UIN Bandung ini bertaraf ASEAN. Sehingga dalam websitenya menggunakan bahasa internasional.
“Program ini juga membuka peluang untuk yang ada di luar negeri. Jadi akan disebar ke Amerika dan negara-negara ASEAN lainnya. Sehingga mahasiswa yang hendak kuliah di UIN Bandung hanya tinggal mengakses website ini. Oleh karenanya menggunakan bahasa Inggris dan menjadi kelas internasional,” jelasnya.
Tidak Terpaku Semester
Program MB-KM dapat dilakukan pada setiap semester baik dengan program yang sama maupun berbeda. Tetapi LPM menyarankan untuk mengambil satu program persemesternya karena tidak dapat melebihi Satuan Kredit Semester (SKS).
Ija mengatakan, pihak LPM akan mengadakan sosialisasi secepatnya.
“Setelah mahasiswa angkatan baru ada, kami akan mengadakan sosialisasi terkait program ini. Mungkin saja untuk mahasiswa lama akan didahulukan, pada minggu kedua Agustus tahun ini,” katanya.
Meski tidak diwajibkan, Ija menjabarkan manfaat bagi mahasiswa yang mengikuti program ini.
“Mahasiswa dapat menambah pengalaman dan wawasannya karena bisa kuliah di tempat lain. Bisa kuliah ke Aceh, Gorontalo, Kalimantan, dan lain-lain. Dalam perkuliahan tersebut, mahasiswa dapat bertemu dengan banyak orang yang berbeda agama, suku, budaya, maupun adat,” pungkas Ija.
*Kruliput Sintamia dan Suryadi