Wed, 9 October 2024

Film “Kiprah Darah Muda”, Generasi Muda Sekarang Punya Warnanya Sendiri

Reporter: Luqy Luqman Anugrah | Redaktur: Suryadi | Dibaca 529 kali

Fri, 21 May 2021
Kiprah Darah Muda
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan WatchDoc Documentary menggelar nonton bareng dan diskusi film “Kiprah Darah Muda”, Kamis (20/5/2021). (Luqi Luqman Anugrah/Jurnalposmedia).

JURNALPOSMEDIA.COM – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan WatchDoc Documentary menggelar nonton bareng dan diskusi film “Kiprah Darah Muda”, Kamis (20/5/2021). Diskusi yang dilaksanakan salah satunya di Kantor LBH Kota Bandung yang digelar secara online dan offline di seluruh Indonesia.

Ketua Bidang Kampanye dan Jaringann YLBHI Arif Yogiawan mengungkapkan, acara tersebut selain dilaksanakan untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional juga sebagai bentuk apresiasi terhadap generasi muda sebagai opinion leader.

“Kami memilih tanggal 20 karena bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Kami memandang itu merupakan salah satu tonggak di mana anak muda itu bergerak melawan imperalisme dan kolonialisme,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Kamis (20/5/2021).

Hal senada juga diungkapkan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung Lasma Natali, kegiatan ini merupakan suatu kampanye mengenai anak muda agar publik lebih peduli dengan anak muda.

“Anak-anak muda sekarang banyak yang sangat kritis dan berani menyuarakan pendapatnya yang tidak sepakat terhadap kebijakan (pemerintah) yang merugikan masyarakat, dan itu patut kita apresiasi,” ungkapnya.

Setelah nonton film dokumenter “ Kiprah Darah Muda” dilanjutkan sesi diskusi dengan beberapa pemateri. Salah satunya pendiri rumah produksi Watchdoc Dandhy Dwi Laksono.

Ia mengatakan, setiap generasi mempunyai caranya sendiri. “Saya pikir apakah generasi sebelumnya selalu dinilai lebih heroik? Saya pikir iya, akan tetapi setiap zaman punya warnanya tersendiri,” ujarnya.

Dilanjut, salah satu personil Efek Rumah Kaca Cholil Muhammad dalam diskusinya mengatakan, anak muda sekarang memiliki kebiasaan yang spesial dan berbeda.

“Generasi sekarang memang berbeda dan dirasa spesial. Mereka memiliki ketertarikan lebih terhadap dunia politik. Sehingga mereka mau turun untuk melakukan demontrasi itu,” tambahnya.

Arif Yogiawan berharap, anak muda dapat menciptakan suatu ekosistem yang baik dalam kehidupan. “Sekarang anak muda harus mampu menciptkan sistem yang baik melalui literasi dan diskusi. Karena yang dibutuhkan sekarang ya ekosistem yang baik,” tutupnya.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments