JURNALPOSMEDIA.COM – Korps Protokoler Mahasiswa Jurusan (KPMJ) Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Bandung kembali menggelar Talk Show My Ilkom ke-4 via Zoom Meeting pada Jumat (17/9/2021). Acara ini bertajuk “Organisasi atau Akademisi, Pilih yang Mana?”.
Acara ini dihadiri oleh dua pembicara dari Youth Mentorship Helper at Growth Labs, Nahemia Irel dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi sekaligus penerima Beasiswa BAZNAS Jawa Barat dan Beasiswa Women Leadership Program, Roseu Ratnasari serta dipandu oleh Ketua Kominfo KPMJ, Bayu Firmansyah.
Dalam diskusi Talk Show My Ilkom tentang pentingnya organisasi dan akademisi, Nehemia menjelaskan begitu berharganya pengalaman organisasi. Menurutnya, walaupun dalam kegiatan perkuliahan memiliki nilai yang sempurna tapi tidak memiliki pengalaman organisasi itu semua tidak akan berarti.
“Ketika kita punya IPK empat dan lulus dengan gelar cumlaude, tapi kita tidak memiliki pengalaman organisasi, it was nothing (itu bukan apa-apa). Karena mahasiswa yang sukses itu adalah mahasiswa yang menikmati masa kuliahnya,” jelasnya.
Sementara itu, Roseu berpendapat bahwa seorang mahasiswa wajib memahami apa yang sedang dikerjakan. Organisasi penting tapi perlu diingat tujuan berkuliah tidak lain adalah untuk belajar dan menuntut ilmu.
“Dalam Islam juga kan memang sudah dijelaskan bahwa kita wajib memahami apa yang sedang kita kerjakan. Contohnya saya kuliah di Jurusan Biologi, ya saya harus paham biologi itu tentang apa, jadi dari pagi hingga malam saya memang belajar dengan tekun,” ujarnya.
Diskusi berlanjut membahas pentingnya penunjang kegiatan perkuliahan berupa beasiswa dan magang.
Nehemia mengatakan, magang bukan hanya sekedar untuk mendapat uang tapi menjadi tempat untuk belajar dan mencari pengalaman.
“Magang is not about money (bukan hanya tentang uang), karena bisa saja kita belajar hal baru yang tidak dipelajari dalam perkuliahan,” ungkapnya.
Sedangkan menurut Roseu, jauh lebih baik jika kita mendapat beasiswa dibanding harus magang karena magang berbentur dengan siklus perkuliahan.
“Lebih baik beasiswa, karena kita tinggal fokus kuliah dan menjalankan kewajiban sebagai penerima beasiswa. Jika magang sepertinya akan berbenturan dengan siklus perkuliahan sehingga tidak fokus belajar,” jelasnya.