JURNALPOSMEDIA.COM– Perpustakaan Jalanan Kampus atau lebih dikenal dengan sebutan Perjaka merupakan salah satu program kerja Jurnalistik Peduli (JUPE) Bidang Nalar dan Intelektual Hima Jurnalistik. Frekuensi pelaksanaan Perjaka satu minggu sekali, yaitu setiap hari rabu di sekitaran kampus UIN Bandung.
Kegiatan rutin tersebut bertujuan meningkatkan minat baca di lingkungan akademik terkhusus di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang mulai tergerus perkembangan zaman. Salah satunya dengan kehadiran ponsel cerdas atau smartphone yang merajalela.
Berangkat dari hal tersebut, tim Jurnalistik Peduli yang dipelopori Ahmad Mudzakir membuat suatu kegiatan yang diberi nama Perjaka. Ketua Bidang Nalar dan Intelektual, Muhammad Sofyan Syam Agustian menuturkan dampak kehadiran smartphone yang melunturkan minat membaaca di era moderen ini menjadi hal yang harus cukup memprihatinkan bagi kalangan mahasiswa.
“Ini menjadi sebuah cambukan buat kita semua bahwa kesadaran pentingnya membaca buku khususnya di kalangan mahasiswa sudah menghilang sedikit demi sedikit. Maka dari itu penting dalam hal ini penyadaran secara kolektif,” ujar Syam Agustian. .
Perpustakaan jalanan kampus sebagai katalisator perubahan untuk meningkatkan minat baca, khususnya mahasiswa UIN Bandung dengan cara mempermudah masyarakat untuk mengakses buku, membaca buku, meminjam buku, tanpa syarat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Jurnalistik Peduli melakukan “jemput bola”. Hal tersebut dilakukan karena banyak mahasiswa yang malas untuk mendatangi perpustakaan kampus. Salah satunya karena suasana baca yang membosankan, dan membuat mengantuk. Oleh karena itu, Perjaka hadir untuk menjangkau mahasiswa yang lebih suka baca dimanapun yang mereka mau.
Selain permasalahan minat baca, masalah yang juga dihadapi indonesia adalah masalah literasi. Selain mengadakan Perjaka, Jurnalistik Peduli juga mengadakan tadarus buku. Kegiatan tersebut menghadirkan langsung penulis buku yang akan dibahas bukunya untuk membedah buku tersebut. Tujuannya agar mahasiswa tertarik untuk membaca buku dan mempelajari apa yang telah dibaca secara mendalam.
Salah satu aggota Bidang Nalar dan Intelektual, Ahmad Mudzakir berharap minat baca mahasiswa UIN Bandung semakin meningkat. Menurutnya perlu ada sosialisasi dan menggalakan kembali literasi di kalangan mahasiswa.
“Saya berharap, khususnya mahasiswa UIN Bandung semakin banyak yang memiliki minat baca, dan meningkatkan literasi. (Cukup) mengkhawatirkan, jika seandainya mahasiswa memiliki minat baca dan literasi yang rendah, padahal mahasiswa adalah golongan rakyat yang paling dekat dengan buku. Maka perlu adanya penyadaran kolektif, salahsatunya melalui kegiatan perjaka dan tabu ini,” harapnya..