Thu, 10 October 2024

KKN DR, Opsi Final Pengabdian Mahasiswa UIN Bandung 2020

Reporter: Abdul Hayyi | Redaktur: Putri Restia Ariani | Dibaca 389 kali

Tue, 14 April 2020
Ilustrasi: Abdul Latief/ Jurnalposmedia

JURNALPOSMEDIA.COM-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Bandung menetapkan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2020, berbasis KKN dari Rumah (KKN DR). Keputusan tersebut diperoleh dari hasil rapat terbatas dengan Pimpinan Universitas pada Selasa (7/4/2020) lalu.

Adapun ketetapan itu menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Direktur DIKTIS Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor: B-713/DJ.I/Dt.I.III/TL.00/04/2020 tanggal 3 April 2020, terkait pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat pada masa wabah Covid-19.

“Untuk panduan KKN DR, sedang dirumuskan. Sementara mahasiswa diminta untuk mendaftar dahulu,” tutur Ketua LP2M UIN Bandung, Husnul Qodim saat diwawancarai via WhatsappSenin (13/4/2020). Ia kemudian merekomendasikan Kepala Bagian Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) UIN Bandung, Aep Kusnawan kepada Jurnalposmedia untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Di hari yang sama, Aep Kusnawan menjelaskan keputusan KKN DR sudah final merujuk pada hasil rapat pimpinan dengan Rektorat. Senada dengan Husnul yang mengatakan bentuk pelaksanaan KKN 2020 tidak memiliki pilihan lain. “Mengikuti edaran tersebut, tidak ada opsi (KKN) lain, oleh karena itu kami sedang merumuskan dan menerjemahkan KKN DR yang dimaksud,” jelas Husnul.

Pendaftaran KKN dibuka mulai 13-30 April 2020 secara daring, sementara pelaksanaannya akan diadakan pada 25 Juli hingga 31 Agustus mendatang. Mengenai teknis pelaksanaannya, Aep menuturkan petunjuk teknis (juknis) akan dikeluarkan pertengahan Mei mendatang. “Singkatnya KKN DR menggunakan virtual community, masing-masing peserta akan mempunyai grup media sosial masyarakat binaan, yang melibatkan masyarakat sekitar, termasuk ada RT dan RW-nya,” tuturnya.

Merujuk pada SE LP2M perihal Pemberitahuan Bentuk dan Pendaftaran KKN 2020 di UIN Bandung pada tanggal 9 April 2020, KKN DR diwujudkan dengan cara melakukan penguatan atas kesadaran dan kepedulian terhadap wabah Covid-19. Lalu, relasi agama dan kesehatan (sains) dengan tepat, moderasi beragama, dan pendidikan serta dakwah keagamaan Islam. Hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan media sosial atau virtual community.

Aep mengatakan penjelasan di atas merupakan tema sentral yang nantinya akan dijabarkan dalam berbagai variasi bahasan dan metode oleh peserta KKN. “Sistem pengelompokan pada KKN DR 2020 ini telah disediakan alternatif untuk pembagiannya. Yang pasti, kelompok itu ada untuk dibina dan dinilai oleh Dosen Pengawas Lapangan (DPL),” jelasnya.

KKN-DR juga dapat diwujudkan melalui produktivitas keilmuan yang dilakukan mahasiswa. Baik itu berupa penulisan buku, karya tulis, opini, dan lain-lain yang disesuaikan dengan program studi masing-masing. Hasil rapim terbatas dengan Rektorat juga menyebutkan, meski pendemi Covid-19 telah berakhir atau sudah bisa disterilkan, KKN tahun ini tetap memakai sistem Virtual Community.

“Alasannya jika berakhir mepet, maka persiapan yang mepet juga sulit dilakukan. Ditambah lingkungan masyarakat yang (nanti) akan ditempati dimungkinkan masih belum move on untuk menerima pendatang, karena masih mengingat bahayanya Pandemi Covid-19,” ungkap Aep. Menurutnya, bukan hanya mahasiswa yang akan mengalami persiapan yang sempit, pihak LP2M pun sama adanya. Di tengah situasi darurat Covid-19, kehadiran Virtual Community dapat turut serta memulihkan situasi dan mengantisipasi penyebaran pandemi.

Salah satu mahasiswi semester 6 jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Devi Lestari mengaku sedikit kecewa dengan perubahan bentuk KKN di tahun ini. Ia mengatakan rancangan yang telah dipersiapkannya untuk pengabdian tidak bisa direalisasikan secara langsung. Kendati demikian, Devi mengatakan akan tetap berkontribusi untuk mengabdi dan memberikan ilmu yang diperoleh dari hasil perkuliahannya selama 3 tahun ini.

“Dengan situasi dan kondisi yang seperti ini, mau tidak mau saya harus ikuti ketetapan ini,” katanya. Meskipun, ia sedikitnya masih berharap KKN bisa dilaksanakan secara langsung di lapangan, agar proses KKN seorang mahasiswa betul-betul nyata dan bukan rancangan tertulis semata.

“Meski dalam kondisi yang sedang darurat, semoga makna KKN tahun ini tetap bisa diraih. Di mana mahasiswa tetap dapat bersosialisasi dan memberikan kontribusi kepada masyarakat, sekaligus dapat mengambil hikmah dari situasi ini. Semoga  semua bisa berjalan lancar, aamiin,” tutup Aep.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments