JURNALPOSMEDIA.COM – Maraknya kasus kekerasan yang melibatkan perempuan seakan tidak ada habisnya, tercatat sepanjang tahun 2024 kasus kekerasan terhadap perempuan bermunculan bahkan hingga merenggut korban. Kekerasan secara verbal, maupun non-verbal sampai bahkan merenggut nyawa perempuan pun marak menjadi pemberitaan dimana-mana, tentu saja hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat, khususnya bagi perempuan.
Perempuan yang menjadi korban dari kekerasan ini seolah tak pandang bulu, dari kalangan anak-anak, remaja – dewasa bahkan hingga lanjut usia terdampak dari kasus kekerasan ini. Tercatat sepanjang tahun 2024 ini terdapat 24.713 kasus pengaduan kekerasan dan 21.426 diantara korbannya ialah perempuan. Dari sini dapat kita lihat korban dari kekerasan seksual didominasi oleh perempuan.
Adapun kekerasan yang dilakukan oleh para pelaku terhadap korban terjadi dalam bentuk verbal baik dari ucapan atau perkataan hingga kekerasan dalam bentuk non-verbal baik secara fisik, hingga kekerasan seksual terhadap korbannya. Tentu saja hal ini menjadi permasalahan yang perlu dikaji lebih dalam dan mendapat perhatian lebih baik oleh pemerintah maupun lembaga sosial.
Kasus kekerasan ini terjadi di kehidupan sehari-hari, bahkan dalam lingkup akademik kekerasan terhadap perempuan kerap terjadi dan hal ini menandakan kembali bahwa dalam lingkup keseharian pun tidak menjamin tetap aman bagi perempuan. Hal ini menjadi kekhawatiran dan peringatan akan tidak adanya lingkup aman dan nyaman bagi perempuan.
Lebih parahnya lagi, sikap yang diambil oleh aparat negara maupun pemerintah masih belum bisa sepenuhnya menjamin bahwa kedepannya peristiwa tak bermoral ini seperti ini dapat berakhir, penegakan kembali hukum bagi pelaku kekerasan perlu dilakukan pengkajian ulang, dan pemerintah sudah seharusnya memberikan hukuman seberat beratnya pada pelaku kekerasan.
Tak hanya itu, korban kekerasan juga dapat terdampak secara serius, dimulai dengan perasaan trauma, takut, hingga menyangkut permasalahan psikologis yang berdampak pada kesehatan mental korban. Dan dalam hal ini dapat kita lihat bagaimana kekerasan tak hanya berdampak pada psikis korban saja. Terlebih sangat disayangkan jika beberapa korban dari kekerasan mendapat ancaman dan tekanan dari pelaku, hingga korban tak sanggup untuk berbicara dan bersuara terkait peristiwa yang mereka alami.
Hal ini sudah menjadi permasalahan yang amat serius, mengingat jumlah data kekerasan secara keseluruhan yang mencapai pada angka ribuan, sudah seharusnya pemerintah bergerak dan melakukan pengkajian ulang, tak hanya pengkajian terhadap hukuman bagi para pelaku, akan tetapi peran pemerintah guna memberikan wewenang dan perlindungan pada korban kekerasan juga mesti ditingkatkan kembali.
Hal ini perlu dilakukan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya dalam memberantas kasus kekerasan dan juga sebagai upaya dalam bentuk menjaga perlindungan bagi korban terdampak kasus kekerasan.
