JURNALPOSMEDIA.COM – Pelaksanaan Job Training mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UIN Bandung akan dilaksanakan pada September 2020. Hal itu disampaikan oleh Ketua Prodi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Jurnalistik, Enjang Muhaemin kepada Jurnalposmedia via Whatsapp, Jum’at (2/7/2020).
Dalam pesan yang diterima, Enjang menyodorkan sejumlah catatan yang berkaitan dengan Job Training tersebut. Disebutkan bahwa kegiatan akan dilaksanakan selama 40 hari, dengan rincian lima hari pra-Job Training, lima hari pembuatan laporan, dan sisanya pelaksanaan kegiatan.
Tercatat sebanyak 233 peserta akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Peserta terdiri dari mahasiswa semester enam Prodi Ilmu Komunikasi Jurnalistik dan Prodi Ilmu Komunikasi Hubungan Masyarakat (Humas).
Empat Pilihan Job Training Prodi Ilmu Komunikasi Jurnalistik
Enjang juga menambahkan jika pada Job Training kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Adapun perbedaan tersebut terletak pada bentuknya, yang kini tersedia dalam empat model.
Pertama, di media massa mainstream. Mahasiswa akan melakukan kegiatan seperti lazimnya praktek sebelum-sebelumnya. Jenis media massanya bisa media cetak, televisi, dan online.
Kedua, mahasiswa dapat melakukannya di media kampus/komunitas/institusi/organisasi. Jenis medianya pun tidak berbeda dengan yang pertama.
Ketiga, yaitu pengelolaan media massa online. Pada praktik ini akan dilakukan oleh mahasiswa secara berkelompok. Secara teknis, kelompok tersebut wajib membuat media daring yang nantinya akan mereka kelola.
Keempat, pengelolaan media individu. Praktik tersebut dilakukan secara individu dengan mengelola portal berita seperti media cetak, televisi online, Youtube channel, podcast atau radio streaming, dan situs berita daring.
Job Training Ilmu Komunikasi Humas
Kaprodi Ilmu Komunikasi Humas, Dyah Rahmi Astuti menyampaikan bahwa mahasiswanya akan melaksanakan Job Training di beberapa tempat dan kegiatan yang berhubungan dengan kehumasan.
“Untuk Humas bisa di Humas kecamatan, membuat tim atau kelompok yang membuat branding sebuah lembaga di daerah, membantu publikasi gugus tugas dan lain sebagainya,“ jelasnya di laman komunikasi.uinsgd.ac.id, Jum’at (3/7/2020).
Tanggapan Mahasiswa
Salah satu mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Humas, Indie Taufiqurrahman menuturkan bahwa pelaksanaan Job Training terhitung masih belum matang dalam perencanaannya. Namun, mahasiswa masih bisa dipermudah dengan diberikan bimbingan dan petunjuk teknis.
“Pelaksanaan Job Training masih terhitung prematur dari segi perencanaan di kala pandemi. Tapi bisa dipermudah, karena mahasiswa dituntut maksimal menerapkan keterampilannya dibawah bimbingan memberikan petunjuk teknis panduan penyusunan desain laporan, dll.,” ujarnya via Whatsapp, Sabtu (4/7/2020).
Ia menambahkan, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 banyak keterbatasan, namun mahasiswa harus melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Sehingga dapat menjadi bekal dalam menjalani jenjang karir yang sesungguhnya dan menambah wawasan mengenai dunia kerja.
Adapun, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Jurnalistik, Awliya El-Salam Mukhtar menyambut baik adanya pelaksanaan Job Training ini. Menurutnya, kegiatan tersebut diperlukan sebagai bekal bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Ia menuturkan jika penambahan pada model kali ini juga dapat meningkatkan kreativitas.
“Dulu kan hanya ada media mainstream, kalau sekarang ada media lain seperti mengelola media komunitas, berkelompok atau individu. Menurut saya bagus juga, jadi kita bisa berkreasi lebih, serta meningkatkan kreativitas kita dalam mengelola media,” katanya.
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan tersebut mahasiswa dapat lebih berkreasi walaupun dalam keterbatasan pandemi seperti sekarang ini. Menurutnya, kreativitas ada karena keterbatasan.