Thu, 19 September 2024

Hari Perempuan Internasional, Seruan Kemajuan Bagi Kaum Hawa

Reporter: Anita Novianti | Redaktur: Reta Amaliyah Shafitri | Dibaca 221 kali

Thu, 8 March 2018
Ilustrasi Hari Perempuan Internasional (Anita Novianti/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM–Hari Perempuan Internasional (International Women Day) diperingati pada 8 Maret tiap tahunnya. Hari di mana para perempuan di seluruh dunia, mempunyai kesempatan untuk merayakan prestasinya, dan menyerukan kesetaraan yang lebih besar untuk kebangkitan kaum hawa akan pentingnya ikut andil membangun peradaban dunia.

Hari Perempuan Internasional adalah waktu untuk merenungkan kemajuan, menyerukan perubahan dan merayakan tindakan keberanian tekad oleh perempuan yang memainkan peran luar biasa dalam sejarah kehidupan. Sayangnya, saat ini masih banyak perempuan yang tidak mendapatkan haknya dalam bidang edukasi dan keamanan. Mereka masih terikat tali diskriminasi, kekerasan bahkan pelecehan seksual.

Sejarah mencatat Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah tragedi kekerasan. Gagasan tersebut bermula di Kota New York, Amerika Serikat pada 8 Maret 1857. Para buruh perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil yang ada di New York melakukan protes berbentuk unjuk rasa karena kondisi kerja yang sangat buruk dan gaji yang di bawah rata-rata. Kisah lainnya terjadi pada 1911, kebakaran pabrik Triangle Shirtwaist di New York mengakibatkan 140 orang perempuan kehilangan hak dan nyawanya.

Peristiwa-peristiwa di atas yang menjadikan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional. Perlu digarisbawahi, kebangkitan perempuan bukan hanya ditujukan melalui unjuk rasa atau sekedar peringatan tentang peristiwa lampau itu. Namun, perempuan juga ikut andil memberikan kontribusinya terhadap sektor dunia. Kaum perempuan dan laki-laki harus saling menopang satu sama lain demi kemaslahatan umat manusia.

Di Indonesia, kita mengenal sosok pelopor kebangkitan perempuan yang pemikiran dan pandangannya mengenai emansipasi wanita menjadi dasar perjuangannya. Pada masanya, ia membangun sistem pendidikan bagi para perempuan di Indonesa. Perempuan tangguh tersebut ialah Raden Ajeng Kartini. Meski ia wafat pada usia muda, ia mewarisi sekolah-sekolah Kartini yang kemudian menjadi pergerakan kesetaraan hak para perempuan untuk mendapatkan pendidikan.

Dari perjuangan itulah, bisa diambil pelajaran bahwa asumsi kita terhadap sosok perempuan sebagai kaum lemah, cengeng dan mengandalkan emosional yang berlebihan, sedikit demi sedikit harus dikesampingkan. Berilah ruang dan kebebasan sesuai kemampuan mereka tanpa melanggar nilai normatif dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, setidaknya perempuan terdorong untuk lebih kreatif serta mampu melahirkan ide-ide maupun gagasan cemerlang dan konstruktif demi kemajuan bangsa ini. Teruslah berkarya wahai perempuan, jangan pantang menyerah dan patah arang. Sebab diakui atau tidak, di balik seorang laki-laki yang sukses pasti ada perempuan hebat yang selalu memberi dukungan, doa dan semangat yang tinggi.

Selamat merayakan Hari Perempuan Internasional.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments