Fri, 17 May 2024

Fordem Gelar Aksi Tolak Komersialisasi Pendidikan

Reporter: Revy Lestari | Redaktur: Muhammad Fauzan P | Dibaca 229 kali

Sat, 23 March 2019
Mahasiswa UIN Bandung yang tergabung dalam organisasi Fordem (Forum Demokrasi Mahasiswa) ketika sedang melakukan aksi yang menuntut perlawanan terhadap komersialisasi pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jalan A.H Nasution No.105 Kota Bandung, Kamis, (21/3/2019). (Revy Lestari/ Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM– Puluhan mahasiswa dari berbagai jurusan yang tergabung dalam Forum Demokrasi Mahasiswa (Fordem) UIN Bandung melakukan aksi demonstrasi dengan berkeliling kampus, pada Kamis, (21/3/2019) siang. Aksi yang mereka lakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap segala bentuk komersialisasi pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati jalan A.H Nasution No.105 Kota Bandung

Salah satu aktivis dari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Rizal, mereka menyerukan beberapa tuntutan. Yang paling utama yaitu menolak komersialisasi pendidikan.

“Aksi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan ini menuntut setidaknya 8 poin mengenai  komersialisasi pendidikan. Di antaranya menolak segala bentuk komersialisasi, liberalisasi dan privatisasi pendidikan. Kemudian peningkatan fasilitas kampus, penaikan gaji pekerja kampus seperti satpam dan petugas kebersihan, menciptakan ruang demokratis di kampus,” ujar Rizal, salah satu aktivis aksi dari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

Selain itu, Rizal mengatakan ada beberap poin lainnya yang mereka tuntut dari aksi ini. Seperti membebaskan kampus dari dosen yang bertindak senonoh, kampus yang ramah terhadap perempuan dan penghapusan jam malam.

“Kami juga ingin kampus terbebas dari dosen yang bertidak tidak senonoh. Kemudian kampus yang ramah terhadap perempuan dan penghapusan jam malam,” katanya.

Menurut Rizal, tujuan di adakannya aksi ini adalah untuk mendorong dan mengajak mahasiswa UIN Bandung secara luas utk terlibat dalam perjuangan untuk mewujudkan hak demokratis mahasiswa.

Aksi yang dilakukan di depan Fakultas Sains dan Teknologi ini juga di dorong atas dasar kekritisan mahasiswa terhadap ketidakjelasan alokasi dana yang berasal dari UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan BKT (Biaya Kuliah Tunggal) dari mahasiswa UIN Bandung yang setiap semester yang kian meninggi. Diberlakukannya subsidi silang namun tetap memberatkan sebagian mahasiswa karena cenderung tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga.

Kondisi tersebut diperparah dengan keadaan sarana dan prasarana kampus yang belum kunjung memadai. Hal itu juga disampaikan para aktivis melalui selebaran yang disebarkan.

Rizal berharap, aksi ini dapat didengar dan mendapatkan perhatuian khusus dari berbagai elemen kampus.

“Mudah-mudahan bisa mendapat perhatian dari mahasiswa UIN Bandung, pihak fakultas sperti dekan, wakil dekan dan cakupan lebih tinggi sampai ke rektor termasuk wakil rektor 1, wakil rektor 2 dan wakil rektor 3 sebagai pemangku kebijakan,” tutupnya.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments