Fri, 11 July 2025

Dampak Perang Dagang Amerika Serikat dengan China

Reporter: LUTFI NABILLAH MUTAQIN | Redaktur: ANGGIA ANANDA SAFITRI | Dibaca 4691 kali

Thu, 24 April 2025
(Sumber foto: finance.detik.com)

JURNALPOSMEDIA.COM – Perang dagang Amerika Serikat dan China kembali memanas per April 2025. Hal ini berawal dari kenaikan tarif dari AS terhadap produk asal China sebesar 32%  atau setara dengan kenaikan pajak sebesar 145%. Sementara itu, negara lain dikenakan pajak 10% sampai Juli 2025 mendatang.

Sebagai respons, China memberi serangan balik dengan mengenakan pajak sebesar 125% untuk produk-produk asal Amerika Selatan. Konflik antar dua negara dengan kekuatan perekonomian terbesar di dunia ini tidak hanya berdampak untuk keduanya, tetapi juga alur perdagangan internasional. Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan:

  1. Gangguan rantai pasok global

Perang dagang AS-China dapat berpotensi mengganggu rantai pasok global. Dilansir dari situs resmi Kementrian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan), Indonesia dapat mengalami penurunan permintaan karena bergantung pada eskpor bahan baku ke Tiongkok dan AS.

  1. Harga komoditas global menurun

Pelemahan ekonomi kedua negara menyebabkan turunnya harga komoditas global. Ketika perekonomian AS dan China melemah, maka aktivitas industri dan konsumsi mereka ikut menurun. Akibatnya, permintaan terhadap barang dari luar negeri juga menurun, yang kemudian dapat berakibat ke penerimaan nasional mitra dagang.

  1. Ketidakpastian ekonomi global

Ketegangan ini juga menimbulkan ketidakpastian ekonomi artinya para pelaku ekonomi tidak yakin tentang apa yang akan terjadi kedepan. Dilansir dari Tempo.co keraguan para pelaku ekonomi akan mempengaruhi ekonomi Indonesia dalam hal fluktuasi nilai tukar rupiah.

  1. Konflik geopolitik

Mengutip dari uma.ac.id, perang dagang dapat memperburuk geopolitik antara negara besar. Hal ini dapat menciptakan risiko konflik yang lebih serius di tingkat global jika tidak segera diatasi lewat jalur diplomasi

  1. Kenaikan harga barang impor

Kebijakan tarif tinggi menyebabkan kenaikan harga barang impor. Hal ini berdampak   pada produsen dan konsumen dalam negeri yang mengalami tekanan, karena masih bergantung pada bahan impor yang semakin mahal.

Perang dagang antara AS dan China memberikan dampak yang luas terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah antisipatif agar Indonesia mampu bertahan menghadapi gejolak global ini.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments