Sat, 8 February 2025

Aksi Kamisan Bandung ke-237, Lawan Kekerasan pada Aksi May Day

Reporter: Alya Hamidatul Sida/Kontributor | Redaktur: Reta Amaliyah Shafitri | Dibaca 675 kali

Fri, 4 May 2018
Sejumlah pegiat Aksi Kamisan Bandung pada Aksi Kamisan ke-237 yang menanggapi kekerasan terhadap massa aksi May Day 2018 di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro No 22, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung, Kamis (3/5/2018). (Alya Hamidatul Sida/Kontributor)

JURNALPOSMEDIA.COM–Pasca aksi Hari Buruh 1 Mei lalu, pegiat Aksi Kamisan Bandung gelar orasi terbuka ke-237 di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro No 22, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung, guna menanggapi kekerasan yang dilakukan aparat terhadap massa aksi, Kamis (3/5/2018).

Pegiat Aksi Kamisan Bandung Dani menyampaikan, diangkatnya tema “Lawan Kekerasan pada Massa Aksi May Day 2018”  berkaitan dengan penyerangan terhadap massa aksi May Day di Yogyakarta. Dani mempertanyakan bagaimana seharusnya polisi bertanggung jawab terhadap Undang-Undang Kapolri tentang pelanggaran HAM oleh aparat. 

Bertepatan dengan hari kebebasan pers, Dani berharap adanya kesadaran aparat dalam memperlakukan jurnalis sebagai media penyampaian pendapat dari masyarakat luas. “Disini kami berbicara terkait banyak kekerasan yang dilakukan aparat bukan hanya terhadap buruh tetapi juga terhadap warga yang bebas berpendapat khususnya teman-teman jurnalis,” terang Dani kepada Jurnalposmedia

Massa aksi kamisan yang berjumlah 20 orang menjalankan aksi dengan melakukan orasi, pembacaan puisi, serta drama bertemakan massa dan aparat. Aksi ini dilakukan di bawah pengamanan polisi dari Polsek Bandung Wetan.

Disinggung tentang tanggapan kekerasan aparat terhadap massa aksi demo Tamansari di Balai Kota Bandung, Kanit Shabara Polsek Bandung Wetan, Herlan mengaku daerah Tamansari bukan wilayah kerjanya. “Itu bukan wilayah hukum saya, saya bisa berbicara itu di tempat yang saya kerjakan, maka saya bisa berbicara dari A sampai Z,” tuturnya.

Salah seorang warga, Angga berharap, tema yang diangkat dapat membuka pikiran aparat sehingga tidak berpihak sendiri dalam melakukan pengamanan. Warga dan jurnalis juga harus diberikan kebebasan berpendapat, dalam rangka menyampaikan aspirasi kepada masyarakat luas.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments