JURNALPOSMEDIA.COM — Persoalan kultur kepercayaan publik terhadap media yang mulai luntur membuat sejumlah media turut prihatin atas hal tersebut. Sejak 2015, Tempo Institute dibawah naungan Tempo mengadakan “Investigasi Bersama Tempo”.
Kegiatan tersebut bertujun untuk mengembalikan citra media dimata publik yang belakangan mulai hilang. Tempo Institute bekerjasama dengan Pikiran Rakyat mengadakan kelas Investigasi di Auditorium Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika No XX, Selasa (20/6/2017)
Wakil Pemimpin Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat, Erwin Kustiman mengatakan berangkat dari beberapa fenomena, peliputan investigasi mulai dilirik. Media mainstream menghadapi tantangan yang sangat keras akibat perkembangan teknologi.
Di mana informasi bertebaran tanpa penguatan informasi. Keberlangsungan hidup media pun akhirnya dipertanyakan. “Pada kenyataan secara faktual, jurnalis ternyata tidak bisa hidup independen,” kata Erwin dalam sambutannya.
Redaktur Utama Kompartemen Politik, Hukum dan Keamanan, Agung Wijaya mengatakan investigasi merupakan bagian dari upaya supaya kualitas jurnalis di tanah air lebih baik. Ia juga mengatakan tujuan terselenggaranya program tersebut untuk menyebarkan semangat para jurnalis untuk berkolaborasi dengan berbagai media.
Ia juga menegaskan dalam penggarapan investigasi, yang penting untuk mengawali adalah impact terhadap masyarakat. Teknologi digital pada umummnya membawa perubahan perilaku, tantangan media mainstream artinya media yang benar-benar menjalankan proses jurnalis.”Semua orang sekarang bisa menjadi produsen informasi,” lanjutnya
Lantas salah satu cara mengembalikan kepercayaan publik pada media, yakni menyediakan konten berkualitas. Menurutnya, melakukan peliputan investigasi tidak bisa dilakukan sendiri.”Kedepannya saya ingin informasi menjadi lautan investigasi.” tutupnya.