Sun, 9 February 2025

Tetap ke Sawah Meski Corona Mewabah

Reporter: Riki Baehaki | Redaktur: Putri Restia Ariani | Dibaca 423 kali

Mon, 30 March 2020
Petani memanen padi di pesawahan, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang. (Riki Baehaki/ Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM-Mentari pagi mulai meninggi, udara sejuk pagi hari menelisik masuk menyegarkan paru. Ah, meski dunia tengah siaga, pagi tetaplah pagi yang menyejukkan. Tentunya, ditemani kantuk yang masih mengambang di langit-langit kelopak mata.

Jam dinding menujukan pukul 06.30, para petani sudah bersiap diri di tengah sawah. Padi telah menguning, pertanda siap dipanen. Sesuai perhitungan, rata-rata padi membutuhkan waktu 3-4 bulan untuk siap dituai. Ketika penduduk lain masih nyaman di balik selimut, petani sigap berangkat menuju sawah.

Berbeda dengan panen-panen sebelumnya, kali ini petani mesti memanen dalam keadaan bumi yang tengah genting. Covid-19 membuat banyak negara mengerahkan upaya terbaiknya agar masyarakatnya tidak terinveksi virus tersebut. Indonesia sendiri memilih sistem Social Distancing untuk menekan penyebaran virus yang menular dari jarak dekat.

Langkah tersebut mengharuskan pemerintah untuk meliburkan sekolah dan perkuliahan, juga menerapkan Work From Home (WFH) bagi para pekerja. Mengajak masyarakat untuk menerapkan Social Distancing atau tindakan mengurangi aktivitas di luar rumah dan berada di kerumunan orang banyak, dinilai dapat menekan penyebaran virus itu.

Tak semua pekerja dapat menerapkan WFH atas pekerjaanya, di antaranya seperti petugas medis, petugas keamanan, pemadam kebakaran, jurnalis, termasuk petani. Tak ada pilihan, petani padi harus ke sawah meski wabah tengah menghantui bumi.

Begitu pun seorang ibu bernama Ami, salah satu petani padi di Pangkalan, Kabupaten Karawang. Saat berbincang pada Sabtu (29/3/2020) lalu, Ia mengaku tak memiliki pilihan untuk tetap di rumah. “Saya anggap pekerjaan ini sebagai sebuah olahraga,” ungkap Ami saat beristirahat di sela-sela pekerjaannya.

Dilengkapi topi caping yang bertengger di kepalanya, nampak guratan tulus di wajah Ami saat berbincang mengenai niatnya bekerja. “Maksudnya saya harus tetap ke sawah, karena Corona sedang mewabah, bekerjanya diniatkan juga sebagai olahraga agar imun menjadi kuat lalu terhindar dari Corona,” lanjutnya.

Menurutnya, meski bekerja di luar rumah dirinya harus tetap menjaga kesehatan. Seperti halnya mencuci tangan bila hendak makan, berusaha tidak berada dalam kerumunan, dan tetap berhati-hati.

Lantas, apa alasan kita untuk keluar rumah? Keluarlah bila tidak memiliki pilihan. Upaya kita mengikuti imbauan pemerintah dapat membantu menyelesaikan masalah yang tengah mewabah. Tetap waspada, jaga jarak dan #DiRumahAja.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments