JURNALPOSMEDIA.COM – Omzet penjualan hewan kurban pada Idul Adha 1441 H menurun akibat dampak pandemi Covid 19. Hal itu diakui langsung oleh salah satu pedagang hewan kurban, Darman (57) di kawasan Mekar Mulya, Bandung, Kamis (30/7/2020).
Ia mengatakan jika tahun ini telah menyiapkan 35 ekor kambing dan 4 ekor sapi. Namun yang telah terjual sampai menjelang Hari Raya Idul Adha baru 14 ekor saja.
“Satu hari menjelang Idul Adha tahun lalu saya berhasil menjual semua dagangan saya. Namun pada tahun ini yang terjual baru separuhnya,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia.
Darman menuturkan, pembelinya menurun diakibatkan karena adanya kabar yang menyebutkan jika hewan dapat terpapar virus Covid-19. Karenanya sebagian masyarakat menjadi ragu dalam membeli hewan kurban. Selain itu, menurunnya pendapatan menjadi salah satu alasan masyarakat mengurungkan niatnya untuk berkurban.
“Ya tentu saja mas, masyarakat enggan untuk berkurban, karena penurunan pendapatan mereka dan belum lagi sebagian masyarat takut jika hewan kurban yang mereka beli terpapar virus itu,” ucapnya.
Ditanyai mengenai kesehatan hewan di lapaknya, Darman menjelaskan jika satu minggu sebelum hari raya telah ada pengecekan dari Dinas Peternakan setempat. Sapi dan Kambing yang ia siapkan pun telah dilengkapi dengan cap maupun sertifikat yang dikalungkan di leher dan tanduknya.
Salah seorang pembeli, Sodikin (45) mengaku sempat khawatir akan kesehatan hewan kurban ketika ingin membelinya. Namun sebagai orang yang terbiasa membeli, dirinya mengaku dapat melihat kualitas hewan dari nafsu makannya.
“Saya juga sempat ragu sih, karena takutnya hewan kurban yang saya beli itu terpapar virus corona. Tapi saya coba check sendiri hewan yang saya ingin beli, seperti nafsu makannya. Biasanya hewan yang sedang sakit telihat lemas dan tidak nafsu makan,” imbuhnya di tempat yang sama.
Lain hal dengan Sodikin, salah satu langganan di tempat tersebut, Sumarmin (51) menilai bahwa kebersihan menjadi hal yang diperhatikan. Kemudian dengan adanya bukti lolos pengecekan, membuat ia terdorong untuk membeli hewan kurban.
“Saya sudah melanggan ditempat ini dari dua tahun lalu. Sebenarnya saya juga agak takut jika hewan kurban yang saya beli itu ternyata terpapar virus Corona. Tapi karena ditempat ini jelas kebersihannya dan juga hewannya lulus dari pengecekan, Akhirnya saya jadi membeli,” pungkasnya.