Fri, 17 May 2024

Melek Sejarah Konferensi Asia-Afrika Melalui Kegiatan Ngadu Buku Bandung

Reporter: Farsya Sabila | Redaktur: Sopiyani Solihah | Dibaca 337 kali

Sun, 9 April 2023
Sumber Foto: Dede Yuyu/Jurnalposmedia

JURNALPOSMEDIA.COM – BandungBergerak.id bersama Sahabat Museum Konferensi Asia-Afrika (KAA) berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan Ngadu Buku Bandung. Kegiatan yang dihadiri 48 peserta ini bertempat di Museum Konferensi Asia Afrika, pada Sabtu (8/4/2023).

Acara ini mengusung tema “Anak Muda Menulis Konferensi Asia-Afrika” dengan tujuan untuk memperingati Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika pada tanggal 18 April mendatang. Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk membagikan rekam jejak perjalanan yang berkaitan dengan KAA melalui kegiatan bedah buku.

Bedah buku dilakukan oleh lima pemateri, yaitu: Firaz Fauziyyah (The Bandung Connection), Adew Habsta (Bandung Ibu Kota Asia-Afrika), Sulhan Syafii (Di Balik Layar : Warna-warni Konferensi Asia-Afrika 1955 di Mata Pelakunya), Alex Ari (Pernik KAA 2015 : Serba-serbi Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika), dan Pramukti Adhi Bhakti (Tadarus The Bandung Connection).

Salah satu pemateri, Pramukti Adhi Bhakti atau yang kerap disapa Kang Pram menjelaskan, buku yang berjudul ‘Tadarus The Bandung Connection’ berasal dari kumpulan catatannya setiap mengikuti pertemuan tadarus buku ‘The Bandung Connection’ karya Roeslan Abdulgani.

“Saya mengikuti kegitan tadarus buku The Bandung Connection sekitar 12 kali pertemuan, lalu saya membuat catatan di setiap pertemuannya dan diunggah ke blog pribadi. Ketika saya membaca kembali catatan di blog tersebut, akhirnya saya berpikir untuk menjadikannya sebuah buku dan mulai menyusun catatan tersebut sehingga jadilah buku ini,” jelasnya, pada Sabtu (8/4/2023).

Lebih lanjut, Kang Pram menyebutkan terdapat dua bagian pada buku ‘Tadarus The Bandung Connection’. Bagian pertama adalah Ziarah Ingatan, yang menceritakan pengalamannya selama mengikuti tadarus buku ‘The Bandung Connection’. Lalu, bagian kedua adalah Ziarah Perjalanan, yang menceritakan pengalamannya di luar kegiatan tadarus namun masih berhubungan dengan buku ‘The Bandung Connection’, seperti kegiatan Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika.
Salah satu peserta, Muhammad Tafhim menuturkan, kegiatan Ngadu Buku Bandung dapat membantu memperkenalkan kembali sejarah Asia-Afrika terutama untuk anak muda di Bandung.

“Kegiatan ini bagus untuk memperkenalkan kembali sejarah Konferensi Asia-Afrika terutama untuk anak muda di Bandung,” ujarnya.

Pengelola Program dan Komunitas BandungBergerak.id, Tofan Aditya berharap, acara Ngadu Buku Bandung kali ini dapat mengajak anak muda untuk lebih sadar terhadap peristiwa Konferensi Asia-Afrika sekaligus museumnya.

“Semoga dengan kegiatan ini, anak muda Bandung bisa melek terhadap hal ini sekaligus memberi tahu bahwa Museum Konferensi Asia-Afrika untuk semua warga bandung bukan milik beberapa pihak saja,” pungkasnya.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments