JURNALPOSMEDIA.COM–Seminar Revitalisasi Peran Pemuda dalam Mengembalikan Jati Diri Bangsa melalui Sensor Mandiri menjadi salah satu rangkaian Jurnalistik Fair (Jufair) 2018 yang diadakan Himpunan Mahasiswa (Hima) Jurnalistik. Mengusung tema besar Restorasi Budaya, Jufair 2018 menghadirkan para pembicara handal di bidangnya.
Acara yang terbuka untuk umum ini mendatangkan tiga praktisi yakni Budayawan sekaligus Wakil dekan 1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Enjang AS, Corporate Comunications Manajer at PT Cakrawala Andalas Televisi, Nugroho Agung Prasetyo dan Wakil Ketua Bidang Penyensoran Lembaga Sensor Film, M. Sudama Dipawikarta.
M. Sudama Dipawikarta menyampaikan, dengan perkembangan dan perubahan teknologi, konvergensi media tentunya akan memudahkan khalayak berkomunikasi dan berinteraksi. Beliau juga mengajak untuk memilah dan memilih tontonan.
“Ayo memilah dan memilih tontonan, mari menonton sesuai usia,” ujar Sudama pada kesempatannya, Senin (26/11/2018).
Disampaikan pula terkait Disruption Technology oleh Nugroho, inovasi yang digadang-gadang menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Menurutnya, Disruption Technology bukan suatu penghalang. “Disruption Technology bukan sebuah penghalang, tetapi menjadikan kita lebih berkreasi. Selain itu, harus membangun dan mengajak masyarakat dalam merestorasi budaya,” katanya.
Senada dengan kedua pemateri sebelumnya, Enjang berharap ketika akan melakukan restorasi budaya, hal pertama yang mesti dilakukan adalah terlebih dahulu merevitalisasi diri masing-masing. Langkah tersebut penting untuk kemudian memiliki kekuatan sensor agar mampu memfilterisasi berbagai informasi yang diterima melalui gadget.
Salah seorang mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Muhammad Arif Billah mengungkapkan pendapatnya mengenai seminar ini. “Acaranya sangat baik karena berbicara restorasi budaya atau pengembalian nilai budaya Indonesia. Apabila kepribadian bangsa baik, tentunya kepribadian budaya juga baik begitupun sebaliknya. Yang paling saya takuti adalah jika terjadi inflasi dari negara lain yang menyebabkan hegemoni mental yang akan berakibat kepada masyarakat yang hedon dan bebas,” pungkasnya.