Sun, 13 July 2025

Tahu Pocong: Bentuknya Unik, Rasanya Menggoda

Reporter: DELIA NURUNNISA JAUHARNI/Magang | Redaktur: KHOIRUNNISA FEBRIANI SOFWAN | Dibaca 460 kali

Wed, 11 June 2025
(Sumber foto: Delia Nurunnisa Jauharni/Magang)

JURNALPOSMEDIA.COM – Di tengah ramainya ragam kuliner di jalanan Cicalengka, tepatnya di dekat Gedung Pertemuan Rakyat Siliwangi (GDN Cicalengka) satu nama kuliner mencuri perhatian dengan keunikan dan cita rasanya yang bernama Tahu Pocong.

Meskipun namanya mengingatkan pada sosok mistis Indonesia, camilan ini justru menghadirkan sensasi lezat yang bikin nagih.

Sudah delapan tahun lamanya penjual Tahu Pocong, Ujang setia menjajakan tahu berbentuk panjang yang katanya terinspirasi dari tampilan pocong. Bukan sekadar gimmick, bentuk unik itu menjadi identitas sekaligus strategi pemasaran utama.

“Saya menamainya dengan nama Tahu Pocong, karena menurut saya itu unik dan menyesuaikan dengan bentuknya. Strategi saya sih ya itu, dari nama yang unik terus bikin banner yang menarik” ujarnya saat diwawancarai pada Senin, (9/6/25).

Ia juga menambahkan, isi Tahu Pocong bervariasi, tergantung gerobaknya. Di gerobaknya sendiri, ia mengisi tahu dengan suwir ayam dan bakso sosis kombinasi yang menggoda lidah.

Tahu Pocong ini dijual dengan harga Rp10.000 per porsi. Dengan harga yang terjangkau, omzet yang diperoleh Ujang bisa mencapai sekitar Rp300.000 hingga Rp500.000 per hari, tergantung hari dan cuaca.

Di balik gerobak sederhana di pinggiran jalan, kisah inspiratif dan kreativitas khas rakyat kecil bergulir dari tangan Ujang, sang pencipta resep.

Bukan hanya menjual, Ujang juga menjadi pelopor dalam Komunitas Penjual Tahu Pocong, menciptakan resep dan mengajak orang lain untuk turut berjualan. Dalam Bulan Ramadan, camilan ini laris manis menjadi pilihan untuk menu buka puasa. Untuk hari-hari biasa, pembeli tetap berdatangan.

Salah satu pelanggan, Muhammad Daffa Akram, yang pertama kali mengenal Tahu Pocong dari temannya. Ia mengaku kerap kali membeli Tahu Pocong sepulang sekolah. Baginya, tahu pocong ini bukan hanya soal rasa, tapi juga soal porsi yang pas untuk mengganjal lapar.

“Bentuknya unik, mirip pocong. Saya coba karena penasaran, ternyata rasanya enak, isinya pedes, enak, crispy, gak enek. Pokoknya mantep,” kata Daffa saat diwawancarai.

Meski kemasannya sederhana seperti gorengan pada umumnya, Tahu Pocong tetap jadi primadona di kalangan anak muda. Bukan cuma karena nama dan bentuknya yang “nyeleneh”, tetapi juga karena rasanya yang menggoda.

Di balik kesederhanaan jajanan ini, terselip semangat wirausaha dan inovasi khas rakyat kecil yang pantang menyerah dan tahu cara menarik perhatian dalam kompetisi kuliner yang kian padat.

Tahu pocong, dengan seluruh keunikan dan kelezatannya, menjadi bukti bahwa di balik gerobak kecil bisa lahir cerita besar tentang usaha, kreativitas, dan tentu saja, rasa yang tak terlupakan.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments