Fri, 26 July 2024

Maman Suherman : Maknai “Iqra’ dan Kalam” Jalan Menuju Kesuksesan

Reporter: Wulan Apriani | Redaktur: Maulida Madini | Dibaca 410 kali

Mon, 24 October 2016
Potret Kang Maman seorang penulis buku 99 Mutiara Hijaber di Aula Anwar Mussadad UIN Bandung dalam Talkshow Lego Ergo Scio, Senin, (24/10/2016). (Jurnalpos/Syawal Febrian).
Potret Kang Maman seorang penulis buku 99 Mutiara Hijaber di Aula Anwar Mussadad UIN Bandung dalam Talkshow Lego Ergo Scio, Senin, (24/10/2016). (Jurnalpos/Syawal Febrian).

Jurnalposmedia.comIqra’ dan Kalam diambil dari bahasa Arab yang artinya baca dan menulis. Jika keduanya dilaksanakan dan diamalkan, maka itu jalan menuju kesuksesan. Hal tersebut diungkapkan Penulis Buku 99 Mutiara Hijabers, Maman Suherman saat berbagi pengalamannya dalam Talk Show and Fun Library Corner di Aula Anwar Musaddad, Senin (24/10/2016).

Dalam Islam, Allah menurunkan surat Al-Quran yang pertama, Iqra’ yang artinya bacalah dan setelah bisa membaca muncul surat kedua, al- kalam yang artinya pena menulislah. Dengan memegang prinsip itu, Maman menekuni karirnya di bidang Jurnalistik

Perjalanan Maman tidak semudah yang dilihat saat ini, keadaan keluarga yang kurang mampu membuatnya terdorong untuk bisa menjadi seorang penulis. “Karena menulis dapat menghasilkan dan bisa membiayai hidup saya sendiri ketika saya kuliah, akhirnya saya ketagihan untuk menulis. Dari situ saya memutuskan untuk menjadi seorang wartawan di Kompas. Berawal dari wartawan biasa sampai menjadi pemimpin redaksi termuda di usia 27 tahun,” ungkap Maman.

Maman berpikir bahwa menulis itu melanjutkan tugas kenabian, “Rasulullah menulis melahirkan Al-Quran, wartawan menulis menghasilkan Koran. Koran merupakan serapan dari bahasa Arab yang artinya bacaan. Persoalannya cuma satu, kalo Allah itu menurunkan Rasul dengan sedemikian terhindar dari kesalahan sedangkan manusia biasa tidak terhindar dari kesalahan, saya dikasih sinyal surat Al-Baqarah ayat 259 tugas manusia itu dari kegelapan menuju cahaya,” katanya.

Dengan membaca, akan memberikan inside yang jauh lebih banyak. Jadikan membaca sebagai kebutuhan hidup. “Saya terus menanamkan dalam diri saya bahwa iqra’ dan kalam adalah sebuah kunci. Orang akan abadi karena tulisannya, maka belajarlah menulis dari sekarang.” Tutup maman.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments