JURNALPOSMEDIA.COM-“Menghadapi Revolusi Industri 4.0” mengisi tema dalam acara Seminar dan Sosialisasi Beasiswa Bank Indonesia (BI). Acara tersebut menyoroti mengenai sikap kita dalam menghadapi revolusi industri 4.0 kedepannya. Acara yang diselenggarakan oleh Generasi Baru Indonesia (Genbi) UIN Bandung yang didukung oleh BI, dilaksanakan di Aula Anwar Musaddad UIN Bandung. Senin, (05/03/2019).
Acara seminar tersebut mendatangkan tiga pemateri antara lain Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia, Imaduddin Sahabat, kemudian CEO Kayuh Bike Indonesia, Maulidan Isbar dan Chairman APTIKNAS West Java, Business Digital Consultant, Anthon Budyana
Salah satu pemateri, Imaduddin Sahabat mengatakan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 diperlukan berbagai disiplin Ilmu agar nantinya revolusi ini tidak bersifat destruktif. “Revolusi Industri 4.0 mengharuskan kita untuk mempelajari ilmu dengan baik, ditambah bonus pelajaran yaitu matematika, sains, dan artificial intelligence,” ujarnya saat memaparkan materi di hadapan para peserta seminar.
Pemateri lainnya, Anton Budyana memaparkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang bersifat destruktif ini dibutuhkan beberapa skill antara lain complex problem solving untuk memecahkan masalah yang belum ada solusinya, social skill untuk melakukan koordinasi, negosiasi, dan persuasi, process skill, system skill untuk melakukan judgement dan keputusan mengenai keberlangsungan suatu sistem, dan cognitive abilities.
Lebih lanjut, Anton menjelaskan kunci untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dimasa mendatang tersusun menjadi 3C yaitu critical thinking artinya kita harus berpikir secara kritis, Creativity yakni kita harus menjadi pribadi yang kreatif dan Colaboration artinya memperbanyak relasi dengan berbagai orang.
Anton menambahkan diujung penyampaian materinya bahwa menata masa depan sejak dini untuk menghadapi revolusi industri 4.0 sangatlah penting “Saya berpesan di usia teman-teman yang masih muda seperti sekarang ini, teman-teman boleh kehilangan masa muda, yang penting jangan kehilangan masa depan,” tutupnya.