JURNALPOSMEDIA.COM-Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa merupakan salah satu wujud program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mahasiswa diharuskan terjun langsung untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat guna membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaanya, KKN UIN Bandung di tahun ini mengalami sejumlah pembaharuan.
Kepala Bagian Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), Aep Kusnawan mengungkap akan diberlakukannya dua jenis KKN, yakni KKN dalam Negeri dan KKN Luar Negeri. “Mengenai kepastiannya akan dibicarakan di minggu-minggu ini,” jelas Aep kepada Jurnalposmedia saat ditemui di ruangannya. Senin (9/3/20) pagi.
Ragam KKN 2020
Khusus pelaksanaan KKN dalam Negeri, terdapat KKN Reguler yang pelaksanaanya sama dengan KKN Sisdamas tahun lalu. Adapun KKN Terpadu yang menggabungkan KKN serta Praktik Kerja Lapangan (PKL), khususnya bagi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Selain itu, terdapat KKN Tematik yang bekerja sama dengan sponsorship yakni pihak ketiga seperti Pemerintah Daerah (Pemda) atau Swasta. UIN Bandung juga berencana untuk menjadi tuan rumah bagi universitas lain dalam KKN Kolaboratif. Penempatan zona KKN Kolaboratif dibagi menjadi zona barat di Bandung, zona tengah di Kendari, serta Zona Timur di Kupang.
“Kami juga akan mengadakan KKN Responsif, yakni bagi mahasiswa yang sedang dalam keadaan uzur. Misalnya tidak bisa bepergian jauh seperti sakit atau hamil dan tentunya sudah memberikan surat keterangan dokter. Pelaksanaannya pun akan dilakukan di daerah terdekat untuk mengurangi resiko,” tutur Aep.
Pengajuan proposal kegiatan KKN tahun ini tidak diajukan kepada pihak kampus, melainkan kepada pihak di luar kampus seperti perusahaan negeri maupun swasta. “Untuk tahun ini, kami tidak mengurusi proposal. Mahasiswa bisa mengajukannya kepada sponsorship untuk mengembangkan kegiatan di sana (lokasi KKN), juga sebagai penyokong program dan dana dapat diajukan kepada pihak terkait,” tambahnya.
Lebih lanjut, Aep menuturkan KKN tahun ini akan dilaksanakan di Kabupaten Bandung Barat. Disinggung perihal pembagian kecamatan untuk lokasi KKN, Aep mengatakan hal tersebut masih dalam pertimbangan. Tak hanya KKN dalam Negeri, KKN Luar Negeri juga dibagi menjadi empat kategori. Kategori pertama yaitu Mahasiswa UIN Bandung yang berasal dari luar negeri melaksanakan KKN di negaranya masing-masing, seperti Malaysia dan Thailand.
Kategori kedua, yakni Mahasiswa UIN Bandung asal Indonesia melaksanakan KKN bersama mahasiswa luar negeri di negara asalnya. Kemudian KKN yang dilaksanakan bersama Non Government Organization (NGO), serta KKN Kolaboratif Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama.
Aep turut menanggapi pelaksanaan KKN di luar negeri yang kemungkinan terkendala wabah Covid-19. Pihak PKM pun masih menanti keputusan Dinas Kesehatan dan mengimbau mahasiswa untuk tidak khawatir karena peluang KKN tersebut masih terbuka lebar. “Kalaupun pada akhirnya pelaksanaannya tidak jadi, toh seluruh mahasiswa sudah mendaftar di reguler sehingga sudah ada wadahnya,” ucap Aep.
Sistem Pendaftaran
Pendaftaran KKN dibuka pada akhir Maret atau awal April 2020, sistem pendaftaran di tahun ini pun berbeda dengan tahun sebelumnya. Mahasiswa mendaftarkan nama, NIM, berserta jurusannya terlebih dahulu di jalur KKN Reguler secara daring.
Sementara itu, pengelompokan dilakukan secara luring dan disesuaikan menurut jenis KKN yang dipilih oleh mahasiswa. Lokasi KKN pun tidak bisa dipilih secara pribadi oleh mahasiswa. Pihak PKM menuturkan informasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan KKN 2020 akan segera dipampang di baliho.
“Hikmah dari KKN tahun ini mahasiswa akan menemui banyak teman baru dari berbagai jurusan dan akan ada juga dari universitas lain,” kata Aep.
Tema inti KKN yang akan dimulai pada 25 Juli – 31 Agustus 2020 mendatang itu, yakni “Moderasi Beragama” yang mengacu pada program prioritas Kementrian Agama bagi kampus Islam. Kandati demikian, dalam implementasinya tema tersebut dapat menyesuaikan dengan situasi, terlebih untuk jenis KKN tematik yang temanya disesuaikan oleh pihak pemberi sponsor.
Tanggapan Mahasiswa
Salah satu mahasiswi jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Bandung, Nina Nurjanah mengatakan belum adanya sosialisasi lebih lanjut terkait KKN yang pelaksanaannya akan digabungkan dengan PKL. Ia juga menyayangkan sistem pendaftaran yang masih kurang jelas.
Terlebih, adanya keterlambatan dari jadwal pendaftaran di kalender akademik tahun 2019/2020 yang seharusnya dibuka 5 Maret lalu. “Hal yang membuat mahasiswa khawatir karena katanya satu jurusan hanya bisa dua orang, jadi kami takut ada di tempat jauh dan belum saling mengenal,” ujar Nina saat dihubungi via seluler, Selasa (10/3/20).
Walau demikian, ia mendukung penentuan lokasi KKN yang diambil alih oleh pihak penyelenggara mengingat adanya tindak pemalsuan data dalam pendaftaran KKN tahun lalu.