JURNALPOSMEDIA.COM – International Conference on Islam in Malay World (ICON-IMAD) kembali digelar di Prince of Songkla University, Pattani Campus, Thailand pada 29-31 Juli 2024.
Mengusung tema “Harmony and Development: The Role of Islam in the Malay World for Peaceful Coexistence and Sustainable Progress” konferensi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip Islam dapat diterapkan dalam pembangunan berkelanjutan dan menciptakan masyarakat yang harmonis.
Empat universitas dari negara tetangga turut berpartisipasi dalam acara ini, yaitu UIN Bandung dari Indonesia, Universitas Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) dari Brunei Darussalam, Universitas Malaya (UM) dari Malaysia, dan Prince of Songkla University (PSU) dari Thailand sebagai tuan rumah.
Ketua Pelaksana ICON-IMAD XIII 2024, Muhammad Roflee Waehama menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk mempelajari kekayaan budaya, tradisi, dan agama Melayu atau Nusantara yang telah membentuk identitasnya selama berabad-abad. Islam, sebagai kekuatan dominan, mempengaruhi seluruh aspek kehidupan dan budaya masyarakat Melayu.
“Menyadari pentingnya mempelajari interaksi dinamis ini, ICON-IMAD berfungsi sebagai platform penting bagi para peneliti di seluruh dunia untuk mendalami kompleksitas warisan Melayu-Islam dan relevansinya di masa kini,” jelasnya.
Ketua Prodi (Kaprodi) S2 Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Lilis Satriah menyatakan, acara ini penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam di Rumpun Melayu. Ia berharap peserta lebih mengapresiasi warisan budaya dan agama di kawasan Melayu serta berpartisipasi dalam merawat dan membangun peradaban Islam Melayu.
“Acara ini sangat penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam dalam Rumpun Melayu, agar lebih mengapresiasi warisan budaya dan agama di kawasan Melayu untuk pengembangan ke depan,” ungkapnya saat diwawancarai Jurnalposmedia pada Kamis (31/7/2024).
Di samping itu, Lilis menambahkan, acara yang sama akan dilaksanakan di UNISSA dari Brunei Darussalam tahun depan, dan di UIN Bandung Indonesia pada tahun berikutnya.
“Acara ini dilaksanakan tiap setahun sekali, tahun sebelumnya di Langkawi Malaysia dan tahun depan dilaksanakan di Universitas Islam Syarif Ali Brunei Darusalam, dan tahun berikutnya di UIN Bandung, Indonesia” tambahnya.
Terakhir, Lilis berharap, warisan budaya dan agama Melayu terus dilestarikan, serta mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam merawat dan membangun peradapan Islam Melayu
“Berpartisipasilah dalam merawat dan membangun peradaban Islam Melayu,” harapnya