JURNALPOSMEDIA.COM – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Provinsi Jabar di Gedung Sate pada Jumat (2/8/2024). Acara ini meliputi berbagai macam kegiatan, termasuk edukasi penyakit Tuberkulosis (TBC) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Pada kegiatan ini, Kemenkes menyajikan edukasi penyakit TBC dalam bentuk games booth. Tujuan kegiatan ini karena Jabar merupakan peringkat pertama terbanyak masyarakat penderita TBC se-Indonesia, sehingga Pemerintah Jabar gencar melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran penyakit TBC.
Seorang Medical Advisor, Happy Helene Sulung Puteri menilai, edukasi ini merupakan hal penting yang harus dilakukan kepada masyarakat luas. Mengingat banyaknya stigma yang beredar mengenai penyakit TBC membuat penderitanya justru takut untuk mencari pertolongan. Minim edukasi tentang TBC juga membuat penyakit ini menular dan menyebar secara masif di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
“Jadi tujuan utamanya itu kita ingin meningkatkan awareness terhadap penyakit TBC. Lonjakan terjadi karena banyak yang takut untuk diperiksa dan diobati yang akhirnya bakteri tersebut menyebar secara masif. Kita juga ingin para penderita TBC ini mendapatkan perlakuan yang lebih baik lagi karena pada kenyataannya TBC itu tidak semenakutkan itu sebenarnya, bisa dicegah dan diobati, dengan tujuan akhir yaitu pemberantasan TBC di tahun 2030 sesuai dengan program pemerintah,” jelasnya saat diwawancarai Jurnalposmedia pada Jumat (2/8/2024).
Di samping itu, salah seorang siswa, Mophita Christy menyampaikan, pengedukasian dalam bentuk games menjadi pilihan yang tepat dengan target anak-anak yang suka bermain. Menurutnya dengan adanya edukasi ini akan semakin banyak orang yang lebih mengetahui mengenai penyakit TBC karena ia menilai masih banyak orang yang belum paham cara menanggulangi penyakit ini.
“Menurut saya sih masih banyak masyarakat Indonesia yang belum melek akan penyakit ini, karena saya sendiri juga belum tahu banyak tentang penyakit TBC ini dan baru belajar saat ada acara ini. Di acara ini saya jadi tahu bagaimana gejala-gejala TBC, apa saja yang benar tentang penyakit ini, dan juga bagaimana cara penanggulangannya,” ucapnya.
Terakhir, Mophita berharap acara ini kembali digelar agar lebih banyak edukasi tentang gejalah, cara pencegahan, dan metode penyembuhan, sehingga masyarakat bisa lebih memahami dan mengatasi masalah tersebut.
“Semoga lebih banyak lagi edukasi-edukasi seperti ini, supaya orang-orang bisa tahu gimana gejala-gejalanya, cara mencegahnya, bagaimana cara penyembuhannya dan apa lagi sekarang ‘kan udah ada BPJS yang pastinya akan lebih membantu,” tutupnya.