JURNALPOSMEDIA.COM- Berbeda dengan sebelumnya, KKN UIN Bandung tahun ini kembali dilaksanakan secara luring mulai 25 Juli sampai 25 Agustus 2022. Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (Kapus PKM), Aep Kusnawan mengatakan, kali ini mahasiswa dapat memilih enam jenis KKN yang tersedia.
Beberapa di antaranya, yaitu KKN Reguler, Tematik, Terpadu, Kolaboratif Mandiri, Nusantara Moderasi Beragama, dan Kolaboratif Luar Negeri Mandiri.
Adapun mahasiswa yang ingin mengikuti jenis KKN tertentu, Aep mengatakan bahwa mereka harus mengikuti proses seleksi terlebih dahulu.
“Kalau misalkan seperti misalkan di KKN Kolaboratif Mandiri tidak lulus karena diseleksi, maka dia balik lagi ke KKN Reguler,” ujarnya.
Aep menambahkan, seleksi pada jenis KKN Kolaboratif Mandiri dilakukan mengingat adanya batas jumlah peserta KKN pada setiap perguruan tinggi.
“Ada sebagian yang diseleksi karena terlalu banyak peminatnya, seperti misalnya UIN Yogyakarta. Kita pendaftaran 28 (mahasiswa), lalu dia menerima dari perguruan tinggi lain, jadi kewalahan makan dia meminta kebijakan untuk membatasi 15 yang diterimanya,” ungkapnya.
Terkait mahasiswa yang belum mengikuti KKN, Aep Kusnawan mengatakan, mahasiswa masih bisa mendaftar kegiatan KKN berikutnya, selama masih memenuhi persyaratan.
“Kita tidak membatasi semester sebetulnya, tapi dibatas dengan persyaratan 75℅. Kalau misalnya sudah semester sembilan, tapi belum menyelesaikan 75% SKS, ya belum (bisa) juga. Jadi masih bisa untuk ikut, selama belum di DO (drop out),” tuturnya.
Meski terdapat beberapa inovasi pada KKN UIN Bandung 2022, tetapi Aep mengungkapkan, pihaknya baru mendapat keputusan pelaksanaan KKN secara luring ini pada akhir April lalu melalui Surat Edaran Rektor.
“Maka karena space yang tersedia ini Mei sampai Juni, mungkin boleh jadi itu bagian dari fakta bahwa kita bekerja ini tenggat waktunya tidak terlalu leluasa karena kita masih melihat perkembangan Covid,” ujarnya.
Namun, Aep tetap optimis kegiatan program KKN yang berlangsung secara luring ini dapat terlaksana dengan baik.
“Ya, itulah kita menghadapi pernak-pernik, tapi mudah-mudahan segala tantangan itu proses menuju sebuah kestabilan dan kesempurnaan,” pungkasnya.