Ingin rasanya kutendang para binatang
Yang tertidur pulas di antara tumpukan uang
Bermimpi indah mengelilingi luasnya samudra
Bermandikan permata dari keringat rakyat jelata
Para binatang itu kini tertawa
Melihat si lemah diam tak berdaya
Wajahnya sinis perilakunya sadis
Menemani rasa lapar para pengemis
Para binatang berwajah tampan
Berjas, berdasi, berpenampilan menawan
Senyumnya manis bagai manggis
Membuat menangis para pengemis
Mereka adalah jiwa jiwa hina
Yang terjajah dengan fananya dunia
Mereka adalah jiwa-jiwa kotor
Yang selalu bangga disebut koruptor
Ingin rasanya kupotong tangan para binatang
Untuk menebus dosanya kepada negeri para pejuang
Tapi apa daya, disaat semua mengira binatang terkurung
Ia malah terbang bebas bagaikan burung