JURNALPOSMEDIA.COM – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Bandung mengeluarkan himbauan guna menjaga ketertiban, kebersihan dan keindahan di Kampus 2. Himbauan tersebut berisi lima poin, diantaranya larangan melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral, susila dan ajaran Agama Islam, menggunakan fasilitas belajar sesuai dengan prosedur, menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya, larangan berjualan di area ruang kuliah dan memarkirkan kendaraan dengan tertib.
Dari lima himbauan di atas, ada satu poin yang menuai persoalan yaitu adanya larangan berjualan di area ruang kuliah. Bagi mahasiswa, berjualan di area kampus merupakan hal yang lumrah dilakukan sejak masih di kampus satu. Namun hal ini mendapat pandangan yang berbeda dari pihak kampus.
Untuk penertiban ini pihak keamanan kampus memilih cara mengambil paksa barang dagangan yang dijajakan di area ruang kuliah. Pengambilan paksa terjadi sejak dua minggu yang lalu, dengan bantuan Satuan Pengamanan (Satpam) setempat.
Salah satu pemilik dagangan, Tubagus Farhan Dwi Latif mengaku kecewa dengan tindakan pengambilan paksa yang dilakukan pihak terkait. “Sempat protes kepada pihak yang bersangkutan, maka dipilihlah jalan tengahnya yaitu bekerjasama dengan pihak kantin dengan ketentuan pihak kantin mendapat bagian 10% dari hasil penjualan,” ujar Mahasiswa Pendidikan Biologi tersebut.
Penjaga kantin, Dayat membenarkan adanya kerjasama tersebut. Kendati demikian, Dayat mengaku setuju dengan penertiban barang dagangan di area ruang kuliah. “Hal ini dilakukan untuk penertiban, andai saja ada tamu dari luar berkunjung kemudian melihat area perkuliahan yang berantakan tentu akan membuat kita malu juga kan?” ujarnya saat ditemui jurnalposmedia, Kamis (16/11/2017).
