JURNALPOSMEDIA.COM – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Bandung tahun 2020 akan dilaksanakan secara daring pada 23-25 September mendatang. Kegiatan tersebut digelar menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.
Adapun PBAK merupakan langkah awal bagi mahasiswa baru untuk mengenal sejarah kampus, jenis-jenis kegiatan akademik, model pembelajaran serta pimpinan UIN Bandung. Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin UIN Bandung, Muhlas, memberikan tanggapan terkait persiapan kegiatan tersebut.
“Kita optimis bahwa kegiatan sesuai dengan rencana karena sudah mempersiapkan secara maksimal, meskipun tidak ada pengalaman (dilaksanakan) secara daring,” tuturnya kepada Jurnalposmedia melalui telepon, Kamis (17/9/2020).
Secara umum, teknis PBAK tahun ini sama dengan pelaksanaan sebelumnya. Namun, waktu kegiatan dipersingkat dengan interval lima jam per hari mulai pukul 07.00-12.00 WIB. Para peserta pun diwajibkan mengunggah hasil resume selama acara berlangsung di akhir kegiatan.
“PBAK sebagai wahana silaturahmi yang optimis, tidak membebankan mahasiswa dengan hal-hal yang sifatnya menganggu pikiran atau kondisi. Kita akan membuat suasana happy, disingkatkan tapi tepat sasaran,” lanjut Muhlas.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi pimpinan (rakorpim) organisasi mahasiswa (ormawa) intra Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung bersama dekanat pada 18 September 2020, kegiatan PBAK 2020 akan menggunakan media Zoom Meeting yang bekerja sama dengan provider atau pihak ke-3.
PBAK 2020 terbagi ke dalam beberapa tahapan. Di antaranya tingkat universitas, fakultas, dan lokal atau jurusan. Keterlibatan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) secara intens dalam kegiatan ini pun ada pada tingkat lokal/jurusan.
Berangkat dari keterangan di atas, setiap fakultas dan jurusan memiliki cara tersendiri dalam menjalankan rangkaian acara tersebut, salah satunya Fakultas Ushuluddin UIN Bandung. Hal itu diakui Ketua Umum Dewan Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (Dema-FU), Helmi Mighfaza.
“Dema FU mengusung grand design “Long Life” dengan tiga tahapan dalam kegiatan ini. Yakni, Pra PBAK, PBAK FU dan Pasca PBAK. Di dalamnya ada kegiatan mentoring, perkenalan dekanat, para kajur, kasubag, ketua lab dan ormawa intra. Serta, prestasi dan bakat di Fakultas Ushuluddin, juga diselingi review alumni,” jelasnya, Sabtu (19/9/2020).
Menurut Ketua HMJ Agroteknologi UIN Bandung, Guntur Firdaus, persiapan PBAK di tingkat jurusannya sudah hampir 90%. Demi menjaga semangat mahasiswa baru, Guntur berpendapat alangkah baiknya kegiatan tersebut dikemas secara menarik. Seperti membuat twibbon, video perkenalan diri peserta, dan yel-yel.
“Seperti yang saya ketahui, sudah disiapkan beberapa video penunjang untuk memperkenalkan seluruh kegiatan. Seperti pengenalan birokrasi, kefakultasan, jurusan, UKM, UKK, dan yang tidak kalah pentingnya pengenalan budaya kampus,” ujar Ketua HMJ Biologi UIN Bandung, Jalaludin, Jumat (18/9/2020).
Kendati demikian, Jalaludin mengatakan ada kemungkinan tidak stabilnya tayangan video. Sehingga, peserta tidak bisa melihat secara utuh tayangan PBAK dari awal hingga akhir. Hal itu dikarenakan perbedaan sinyal internet yang masih menjadi persoalan.
Selain masalah koneksi yang menjadi kendala, Jalaludin menilai penyebaran informasi dan jalur koordinasi dari pihak kampus kepada ormawa intra fakultas dan jurusan masih kurang jelas. Menurutnya, itu berdampak pada tidak jelasnya siapa saja perwakilan panitia PBAK dari unsur mahasiswa.
Lebih lanjut, Guntur menyinggung perihal perlunya subsidi kuota internet dari pihak kampus UIN Bandung kepada peserta. Menurutnya, mahasiswa baru sudah membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT), sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya berlebih dalam situasi saat ini.
“Setidaknya dengan adanya subsidi ada pula suntikan semangat untuk mahasiswa baru mengikuti kegiatan PBAK dengan maksimal,” pungkasnya.