Thu, 23 January 2025

Tekan Kepedulian terhadap Isu Sosial lewat Survei Opini Publik Mahasiswa UIN Bandung

Reporter: Nika Sarita Fauziah dan Astri Mardianti | Redaktur: Silmy Kaffah Mardhotillah | Dibaca 297 kali

Sat, 29 June 2024
Dokumentasi pelaksanaan acara rilis survei persepsi publik mahasiswa UIN Bandung (Sumber foto: Nika Sarita/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Jurusan Ilmu Politik UIN Bandung menggelar acara rilis survei terbaru tentang opini publik mahasiswa terhadap isu-isu sosial dan politik terkini. Acara ini berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Kamis (27/06/2024).

Acara tersebut merilis temuan survei  “Persepsi Publik Mahasiswa UIN Bandung Terhadap Pemilu Presiden, Pilkada, Partai, Partisipasi Politik Mahasiswa dan Isu Kemanusiaan Palestina”.

Ketua pelaksana survei Jurusan Ilmu Politik, Farid Nurfadillah Krishnamurti menjelaskan, survei ini bertujuan untuk memahami perspektif mahasiswa UIN Bandung mengenai isu-isu politik dan sosial yang sedang hangat.

Mahasiswa dianggap sebagai representatif suara akademik yang sangat penting karena opini mereka mencerminkan dinamika sosial dan politik di lingkungan kampus dan masyarakat luas,” jelasnya.

Survei ini melibatkan 380 responden dari total 37.871 mahasiswa UIN Bandung dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling (SRS).

Farid mengungkapkan, salah satu temuan utama adalah mayoritas mahasiswa sangat setuju dengan pemboikotan produk yang terafiliasi dengan Israel, dengan persentase 63,4 persen.

Mereka juga merasakan peran penting media sosial dalam meningkatkan kesadaran dan dukungan untuk aksi solidaritas boikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel,” tambahnya.

Turut dijelaskan bahwa survei ini menghasilkan kesimpulan bahwa Mahasiswa UIN Bandung memiliki kepedulian sosial yang tinggi, baik isu di dalam maupun luar negeri.

Survei ini mencerminkan bahwa mayoritas mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap isu-isu sosial. Misalnya, 88,37 persen responden setuju bahwa aksi solidaritas mahasiswa dapat meningkatkan tekanan, baik secara skala nasional maupun internasional, untuk resolusi damai antara konflik Palestina dan Israel,” ucapnya.

Salah seorang peserta, Sultan Aziz menuturkan, dorongan mengikuti kegiatan ini untuk mengetahui pandangan mahasiswa terkait Pilpres 2024 lalu, serta bagaimana mahasiswa memaknai politik.

“Karena politik itu kan sifatnya praktis, tetapi juga teoritis. Teoritis itu bisa dihitung atau diraih dari survei. Semangat saya untuk melaksanakan survei ini adalah ingin mengetahui pandangan mahasiswa terhadap pemilihan presiden kemarin dan bagaimana mahasiswa memandang politik. Apakah mereka melihatnya secara teoritis atau pragmatis,” ujarnya.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik semester 6, Muhammad Bintang Radhityo Zahara menambahkan survei ini bisa menjadi bahan untuk memahami perspektif publik mengenai isu-isu politik dan sosial yang sedang hangat.

“Temuan survei ini menjadi bahan yang sangat baik untuk pemahaman ke depannya,” tukasnya.

Bagikan :

Rekomendasi

Menilik Indikator Penilaian Skor Ujian serta Masa Aktif Sertifikat Kursus TOEFA dan TOEFL JURNALPOSMEDIA.COM – Sejalan dengan kegiatan persiapan ujian Test of English for Academics (TOEFA) dan Test of English Foreign Language (TOEFL) yang di adakan oleh Language Center (LC) UIN Bandung, terdapat beberapa indikator penilaian skor ujian serta masa aktif sertifikat kursus bagi mahasiswa. Ketua LC UIN Bandung Abdul Kodir turut menjelaskan, berkenaan dengan skor nilai, setiap tahunnya akan ada beberapa perubahan kebijakan. Hal ini dipicu karena adanya cetakan baru buku Pedoman Akademik di setiap tahunnya. “Jadi kita hanya memberikan keterangan bahwa anda skornya sekian. Nanti umpan-umpannya skornya berlaku atau tidak atau misalkan kurang, maka ya, harus ujian lagi dan kalau mau ujian lagi anda gausah dari ulang harus kursus lagi,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Rabu (27/7/2022). Skor dan Keuntungan yang Didapat Abdul Kodir kembali menjelaskan, mengenai minimal skor yang diraih oleh setiap mahasiswa itu berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan Fakultas dan Program Studi Prodi nya masing-masing. Sementara indikator dan standar penilaiannya dinilai dari listening, reading, dan vocabulary. “Untuk vocabulary nya kita itu ingin mahasiswa UIN itu paham dan mengenal vocab-vocab dengan istilah yang dekat dengan keislaman jadi nanti ada kaya English for islamic student jadi nanti ada vocab yang nanti dekat dengan kajian-kajian keislaman,” ungkapnya. Beralih dari tes tersebut, Abdul kembali menuturkan, para mahasiswa yang mengikuti tes dan kursus keterampilan berbahasa nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat kursus. “Masa aktif sertifikat tes TOEFL dan TOEFA ini hanya dua tahun, jika sudah lebih dari dua tahun maka harus tes lagi agar mendapatkan skor TOEFL yang terbaru dan sertifikatnya aktif. Sedangkan sertifikat kursus keterampilan berbahasa bisa aktif seumur hidup,” jelasnya. Tanggapan Mahasiswa Terkait Tes TOEFL dan TOEFA Kursus bahasa yang berujung dengan ujian TOAFL dan TOEFA, sebagai syarat kelulusan ini banyak mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang semangat untuk mengikuti kursus tersebut. Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir (IAT), Destiana Rosyidah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Desti juga tidak sungkan mengeluarkan kritik dan sarannya untuk program ini. “Hanya saja sertifikat yang nantinya keluar setelah ujian itu hanya bisa di pakai di kampus saja, tidak bisa di pakai untuk kepentingan di luar kampus, semisal untuk melamar beasiswa atau pekerjaan yang membutuhkan sertifikat serupa,” ungkapnya. Ia juga berharap agar dosen pembimbing kursus mulai memperhatikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa nya agar mendapatkan hasil maksimal dalam ujiannya. Karena masih banyak dosen pembimbing yang kurang memperhatikan KBM kursusnya. “Tidak semua dosen pembimbing kursus peduli pada mahasiswa kursusnya. Yah
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments