Tue, 10 December 2024

Minim Kepedulian Gizi, Zakatku Gelar Festival Gizi

Reporter: Putri Restia Ariani | Redaktur: Reta Amaliyah Shafitri | Dibaca 234 kali

Mon, 10 December 2018
Warga memadati Kantor Kelurahan Pasir Kaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung dalam rangka acara Festival Gizi yang digelar oleh Zakatku, Minggu, (8/12/2018). (Putri Restia Ariani/Jurnalposmedia)

 

JURNALPOSMEDIA.COM—Lembaga amil zakat Zakatku menggelar program kesehatan bertajuk Festival Gizi. Diadakan untuk pertama kalinya, acara ini disambut animo tinggi dari masyarakat. Ratusan warga mulai antre dan memadati lokasi yang berada di Kantor Kelurahan Pasir Kaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Minggu (8/12/2018) sejak pukul 8 pagi. Beragam acara seperti penyuluhan gizi, cek kesehatan gratis, pijat refleksi, bazar makanan sehat dan penyediaan 500 makanan 4 sehat 5 sempurna untuk mustahik yang membutuhkan.

Festival Gizi merupakan bagian dari rangkaian program energi kebaikan yang terbagi ke dalam tiga agenda. “Program pertama yakni pemberdayaan yang kita sebut program Kampung Mandiri Insani. Kedua, program kesehatan yakni Festival Gizi. Ketiga, program Pendidikan yang sistemnya berupa Beasiswa Anak Bangsa, jadi memberikan bantuan berupa peralatan sekolah beserta biayanya untuk yang kurang mampu,” ujar Wakil Direktur Zakatku, Andi Prayoga.

Selain Festival Gizi, program kesehatan Zakatku juga menerima ajuan bantuan kesehatan. Acara ini bersinergi dengan pemerintah untuk memperbaiki gizi masyarakat melalui program #isipiringku. Minimya perhatian masyarakat terhadap kandungan gizi dalam makanan juga menjadi sorotan. Ketua Pelaksana, Lusiyana menuturkan, peran ibu sebagai madrasah pertama begitu penting. Terlebih, ia adalah pihak yang mempersiapkan konsumsi bagi keluarga termasuk anak pada masa tumbuh.

“Kita di sini juga ada pembagian makanan non-msg. Makanan non-msg tetep enak kalau kita mengolahnya idengan benar,” tuturnya.

Sasaran Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang diresmikan tahun 2016 ini yaitu mustahik, ibu yang memiliki balita dan lansia. Tiga golongan tersebut menjadi perhatian karena terkadang disepelekan. Masyarakat diharapkan melek bahwa memperoleh gizi layak tidak harus mahal. Melainkan pintar mengenal komposisi dan mengolahnya dengan benar.

Seorang pengunjung lansia, Marni Sumarni (66) turut menyuarakan antusiasnya terkait pelaksanaan Festival Gizi, terutama karena adanya pengobatan cuma-cuma. “Saya sakit kaki dan asam urat, dari tadi mengantri begitu panjang. Semoga di sini sembuh,” ucapnya berseri-seri. Ia berharap, acara serupa digelar kembali.

Masih terbilang baru, Zakatku ingin lebih dikenal masyarakat dan membuktikan bahwa lembaganya dapat membantu dan bekerjasama dengan masyarakat yang tergolong mampu untuk berdonasi. “Kalau infak, sedekah, dan zakat disalurkan ke LAZ tidak akan habis sekali. Kita akan kumpulkan dan galang dana untuk pemberdayaan. Kita juga olah dengan program-program lain, Insya Allah amalnya akan panjang,” jelas Lusiyana saat diwawancarai Jurnalposmedia di ruang khusus pijat refleksi.

Kedepannya, program Festival Gizi diharapkan bisa berlanjut dan menyasar tempat-tempat rawan pangan seperti Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Selain itu, dilaksanakan dalam skala nasional secara serempak. “Setiap tahun tidak hanya festival gizi saja, harapannya kita membuat cabang baru di daerah tersebut sehingga masyarakat yang butuh bantuan terkait apapun terutama untuk kesehatan dan gizi bisa langsung bicara dengan kita di daerahnya masing-masing,” tutup Andi Prayoga.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments