Mon, 1 July 2024

Tekan Kepedulian terhadap Isu Sosial lewat Survei Opini Publik Mahasiswa UIN Bandung

Reporter: Nika Sarita Fauziah dan Astri Mardianti | Redaktur: Silmy Kaffah Mardhotillah | Dibaca 93 kali

2 hari yang lalu
Dokumentasi pelaksanaan acara rilis survei persepsi publik mahasiswa UIN Bandung (Sumber foto: Nika Sarita/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Jurusan Ilmu Politik UIN Bandung menggelar acara rilis survei terbaru tentang opini publik mahasiswa terhadap isu-isu sosial dan politik terkini. Acara ini berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Kamis (27/06/2024).

Acara tersebut merilis temuan survei  “Persepsi Publik Mahasiswa UIN Bandung Terhadap Pemilu Presiden, Pilkada, Partai, Partisipasi Politik Mahasiswa dan Isu Kemanusiaan Palestina”.

Ketua pelaksana survei Jurusan Ilmu Politik, Farid Nurfadillah Krishnamurti menjelaskan, survei ini bertujuan untuk memahami perspektif mahasiswa UIN Bandung mengenai isu-isu politik dan sosial yang sedang hangat.

Mahasiswa dianggap sebagai representatif suara akademik yang sangat penting karena opini mereka mencerminkan dinamika sosial dan politik di lingkungan kampus dan masyarakat luas,” jelasnya.

Survei ini melibatkan 380 responden dari total 37.871 mahasiswa UIN Bandung dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling (SRS).

Farid mengungkapkan, salah satu temuan utama adalah mayoritas mahasiswa sangat setuju dengan pemboikotan produk yang terafiliasi dengan Israel, dengan persentase 63,4 persen.

Mereka juga merasakan peran penting media sosial dalam meningkatkan kesadaran dan dukungan untuk aksi solidaritas boikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel,” tambahnya.

Turut dijelaskan bahwa survei ini menghasilkan kesimpulan bahwa Mahasiswa UIN Bandung memiliki kepedulian sosial yang tinggi, baik isu di dalam maupun luar negeri.

Survei ini mencerminkan bahwa mayoritas mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap isu-isu sosial. Misalnya, 88,37 persen responden setuju bahwa aksi solidaritas mahasiswa dapat meningkatkan tekanan, baik secara skala nasional maupun internasional, untuk resolusi damai antara konflik Palestina dan Israel,” ucapnya.

Salah seorang peserta, Sultan Aziz menuturkan, dorongan mengikuti kegiatan ini untuk mengetahui pandangan mahasiswa terkait Pilpres 2024 lalu, serta bagaimana mahasiswa memaknai politik.

“Karena politik itu kan sifatnya praktis, tetapi juga teoritis. Teoritis itu bisa dihitung atau diraih dari survei. Semangat saya untuk melaksanakan survei ini adalah ingin mengetahui pandangan mahasiswa terhadap pemilihan presiden kemarin dan bagaimana mahasiswa memandang politik. Apakah mereka melihatnya secara teoritis atau pragmatis,” ujarnya.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik semester 6, Muhammad Bintang Radhityo Zahara menambahkan survei ini bisa menjadi bahan untuk memahami perspektif publik mengenai isu-isu politik dan sosial yang sedang hangat.

“Temuan survei ini menjadi bahan yang sangat baik untuk pemahaman ke depannya,” tukasnya.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments