Wed, 29 October 2025

Rasa Korea di Sudut Cicalengka: Kisah Hangat Paychan yang Tumbuh dari Halaman Rumah

Reporter: DELIA NURUNNISA JAUHARNI | Redaktur: TSANIYA ZAHIRAH SHAFA | Dibaca 1286 kali

Tue, 9 September 2025
(Sumber foto : Delia Nurunnisa)

JURNALPOSMEDIA.COM – Di tengah hiruk pikuk Jl. Raya Cicalengka Timur No.53, terdapat sebuah kedai mungil yang oleh banyak pelanggan disebut hidden gem. Namanya Paychan, sebuah kedai Korean food yang lahir bukan dari modal besar, melainkan dari keberanian, konsistensi, dan sedikit keberuntungan.Pemiliknya, Ghaida Mutmainah, memulai usaha ini pada tahun 2020. Saat itu, pandemi COVID-19 membuat tempat kerjanya tutup. Dengan modal Rp200.000 pinjaman dari seorang teman, ia nekat membuka usaha kecil dengan hanya dua menu.

Semua dikerjakan sendiri: memasak, belanja, mengantar pesanan, hingga mengurus media sosial.

“Awalnya pembeli cuma saudara dan teman-teman mereka. Tapi lama-lama, dari mulut ke mulut, orang mulai kenal Paychan,” katanya saat diwawancarai Jurnalposmedia pada Jum’at, (5/9/2025)

Nama Paychan sendiri tidak memiliki filosofi rumit. Itu hanya plesetan dari nama keponakan Ghaida. Namun, justru kesederhanaan itulah yang membuat brand ini mudah diingat.

Berbisnis dengan modal pas-pasan membuat Ghaida harus putar otak. Banyak bahan baku harus dipesan dari luar kota, sementara pesaing yang menjual makanan Korea di Cicalengka mulai bermunculan.

“Kalau cuma ikut-ikutan tren, usaha gampang goyah. Saya percaya kuncinya ada di konsistensi. Mau sepi atau ramai, terus jalani. Tinggal inovasi menunya saja yang dibedain,” ujarnya.

Baginya, kekuatan Paychan terletak pada rasa. Visual bisa membuat orang datang, tetapi rasa yang nikmat lah yang membuat mereka kembali. Selain itu, lokasi kedai yang berada di halaman rumah memberi nuansa hangat sekaligus nyaman, menjadikannya tempat yang berbeda dari kebanyakan.

Semua menu di Paychan diracik dari resep buatan sendiri, hasil eksperimen dan kelas masakan yang pernah diikuti Ghaida. Meski terinspirasi dari resep asli Korea, ia menyesuaikannya dengan lidah Indonesia. Hidangan seperti Chezz Buldak dan Dakbal menjadi favorit pelanggan

Salah satunya, Muhammad Daffa Akram, mengaku jatuh cinta pada Ramyeon Tteokbokki Paychan. Bagi Daffa, Paychan bukan hanya soal rasa, tapi juga suasana.

“Porsinya pas banget, rasanya enak, dan harganya juga ramah di kantong. Kita bisa makan banyak dengan budget dibawah Rp100.000. Tempatnya nyaman, servicenya cepat, dan yang paling penting worth it,” ujarnya saat diwawancarai pada Jum’at, (05/09/2025).

Ghaida berencana merambah frozen food dan menghadirkan menu bulanan, dengan harapan Paychan tetap hangat bagi pelanggan dan memberi manfaat lebih luas. Di balik kesederhanaannya, Paychan membuktikan usaha kecil bisa tumbuh berkat konsistensi, inovasi, dan cinta pada rasa.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments