JURNALPOSMEDIA.COM- Keadaan Sungai Citarum yang sangat memprihatinkan tercemar oleh limbah dan sampah membuat pemerintah Jawa Barat membuat program “Citarum Harum Bestari”, program ini diharapkan dapat membuat Sungai Citarum lebih baik dalam tujuh tahun ke depan.
Dalam situs survei ternama di dunia, Sungai Citarum menempati posisi ke-4 untuk masalah sungai terkotor. Hal ini menjadi tugas bagi pemerintah Indonesia khususnya Jawa Barat untuk memperbaiki kondisi citarum menjadi lebih baik lagi. Memang tidak mudah untuk mengembalikan citarum kembali seperti 20 tahun yang lalu, dimana air mengalir dengan bersih dengan ikan yang berenang ke irigasi tanpa terhalang oleh sampah.
Program “Citarum Harum Bestari” yang di gagas oleh pemerintah pusat menjadi harapan untuk merealisasikan citarum yang harum dan bestari. Hal ini di benarkan oleh anggota Sektor 1 Hulu Sungai Citarum yaitu Serda Asep Saepul, ia mengatakan program Citarum Harum bersih dari sampah dalam pelaksanaannya tim turun langsung untuk membersihkan.
“Untuk merealisasikan citarum yang bersih dari sampah dan limbah kita langsung turun untuk membersihkan dan menjaga citarum ini, khususnya di Sektor 1 Hulu Sungai Citarum. Kita disini sampai 10 tahun ke depan untuk tetap menjaga dan membersihkan citarum agar menjadi lebih baik lagi, meskipun perintah presiden tujuh tahun untuk membuat citarum normal, tapi kami akan tetap bekerja semaksimal mungkin,” kata Asep.
Lebih lanjut, ia memaparkan program citarum ini bukan hanya soal pembersihan Sungai Citarum saja, tetapi program bagaimana menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan khusunya ke Sungai Citarum. Untuk realisasi, program ini bekerja sama dengan TNI dan Polri, Kementrian Kehutanan dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Salah seorang masyarakat berharap agar program ini dapat berjalan lancar demi masa depan cucu mereka kelak. “Saya berharap agar program ini lancar-lancar saja, karena dampak positifnya untuk siapa lagi kalau bukan untuk kita dan anak cucu kita kelak dimasa depan.” pungkas Wawan saat diwawancarai, Minggu (06/05/2018).
