JURNALPOSMEDIA.COM – Kawasan wisata Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali (Pacira) Kabupaten Bandung kembali dibuka sejak Senin (17/5/2021). Keputusan ini tercantum dalam Surat Edaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Bandung Nomor 443.1/1076/DISPARBUD.
Duty Manager Ranca Upas, Eko Singgih, mengatakan bahwa seluruh kawasan wisata Pacira sudah dibuka kembali, salah satunya Ranca Upas. Keputusan ini diambil melalui rangkaian evaluasi dan monitoring protokol kesehatan (prokes) oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna.
“Kawasan Pacira termasuk Ranca Upas kembali dibuka. Keputusan pembukaan ini sudah melalui proses evaluasi dan juga monitoring prokes oleh Bupati Bandung yakni Dadang Supriatna,“ ujarnya via WhatsApp, Selasa (18/5/2021).
Lebih lanjut, Eko mengatakan Ranca Upas mulai melakukan rangkaian upaya pengetatan prokes guna mencegah penyebaran virus Covid-19.
“Pengetatan prokes sebagai upaya penyebaran virus Covid-19 ini berupa tracking and tracing, terutama untuk wisatawan dari luar Bandung,” ungkapnya.
Pemilik layanan Guscar Tour And Travel kawasan wisata Pacira, Shao Guskar mengatakan belum terlihat adanya lonjakan wisatawan. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat belum mengetahui wisata Pacita kembali dibuka.
“Belum terlihat adanya lonjakan, mungkin karena masyarakat belum tahu wisata Pacira ini sudah dibuka kembali,” tutur Shao di hari yang sama dengan Eko.
Meski begitu, Eko menegaskan untuk tetap melakukan protokol tetap (protap). Dengan membatasi jumlah pengunjung, menjaga jarak, dan membagi blok kemah.
“Kami komitmen melakukan protap (protokol tetap) 5 M. Pembatasan jumlah kunjungan 50%. Khusus untuk wisatawan yang hendak camping, disiasati lakukan jaga jarak tenda dengan membagi blok camping,” tegas Eko.
Eko menghimbau wisatawan yang hendak mengunjungi kawasan wisata ini untuk membawa surat keterangan bebas covid. Menurutnya, mematuhi prokes saat berwisata sangatlah penting.
Sama halnya dengan Eko, Shao menyarakan untuk menghindari kemacetan dan juga kerumunan.
“Sangat disarankan untuk menghindari kemacetan dan kerumunan. Sebaiknya perjalanan dilakukan dari malam menuju pagi hari,” pungkasnya.