JURNALPOSMEDIA.COM – Masjid Raya Mujahidin Bandung menyelenggarakan salat Iduladha 1445 H di Lapangan Softball Lodaya Bandung. Kegiatan ini nantinya akan dilanjut dengan prosesi pemotongan hewan kurban.
Sekretaris Badan Takmir Masjid (BTM) Mujahidin, Sandi Sonjaya menyatakan terdapat perbedaan jumlah jamaah dari biasanya. Hal tersebut dikarenakan pelaksaanan salat Iduladha dilaksanakan serentak oleh umat Islam se-Indonesia.
“Kalau kita bicara jumlah jamaah, itu memang kalau lebaran, baik Iduladha ataupun Idulfitrinya berbarengan itu pasti kondisinya tidak akan membludak gitu ya. Ini paling saya mengkalkulasikan hanya sekitar dua ribu jamaah,” jawabnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Senin (17/6/2024).
Selain itu, pada tahun ini, Masjid Raya Mujahidin juga menyediakan saf khusus untuk lansia dan disabilitas. Alasannya dibuatnya ialah karena kesulitan yang dihadapi oleh mereka, terutama yang menggunakan kursi roda.
“Di tahun ini, pertama kali kita membuat saf prioritas untuk lansia dan disabilitas. Karena memang kita suka melihat para lansia itu kesulitan ya, terutama yang memakai kursi roda ketika mau masuk ke lapang. Makanya kita melihat ini perlu ada membuat semacam saf prioritas,” tambahnya.
Imam dan Khotib salat Iduladha, Dindin Nasrudin menyampaikan kesan pelaksanaan salat Iduladha pada tahun ini hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun, ia merasa adanya perkembangan pola pikir jamaah terkait dengan alasan melaksanakan salat Iduladha.
“Sebetulnya hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja ada satu hal yang berkaitan dengan salat Iduladha. Hal itu adalah berkembangnya pemikiran di masyarakat yang pada awalnya banyak yang menyebut bahwa Iduladha adalah lebaran haji. Karena merasa banyak orang yang merasa belum berhaji, terutama anak-anak, yang akhirnya menyebabkan tidak ikut salat ied,” tuturnya.
Dindin juga menuturkan harapan serta pesan dari ia selaku khotib mengenai hal-hal yang menyangkut tata cara salat ied.
“Harapannya ya barangkali ini memang tugas para khotib dan da’i, dalam menginformasikan sunah salat ied. Termasuk dengan waktu pelaksanaan. Karena sejatinya salat Iduladha itu seharusnya lebih pagi daripada Idulfitri. Panitia sudah berusaha mengingatkan untuk pelaksanaan jam enam, namun, ternyata kehadiran jamaahnya (terlambat). Nah, mudah-mudahan ke depannya paling tidak jalan masuknya lebih nyaman, tadi juga ada tulisan akhwat, tapi waktu masuk ke jalur akhwat ada ikhwan-nya,” pungkasnya.