JURNALPOSMEDIA.COM-Pandemi Covid-19 belum juga usai, bahkan hingga kini keadaan cenderung memburuk. Tak terkecuali, dunia persepakbolaan juga ikut terancam. Baik Eropa, Asia bahkan dunia sangat terpukul terutama dari segi ekonomi. Klub sepak bola di berbagai belahan dunia pusing dibuatnya, hal itu membuat goyah finansial mereka.Tak ada satu pun yang bisa memastikan kapan situasi ini bisa reda.
Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), mengumumkan pada 17 Maret bahwa pelaksanaan Piala Eropa ditunda. Awalnya, kompetisi empat tahunan itu diagendakan pada Juni dan Juli 2020. Penundaan itu dimaksudkan untuk memberi ruang bagi beberapa liga domestik untuk merampungkan kompetisi. Bukan hanya Piala Eropa, tetapi hampir seluruh kompetisi di liga-liga dunia telah dihentikan sementara.
Diawali oleh Serie A Italia, lalu liga di negara-negara lainnya. Berhentinya roda kompetisi membuat klub tidak mendapatkan pemasukan dari hak siar atau broadcasting royalty. Padahal, gaji pemain beserta staf tetap berputar secara normal dan jika masalah ini tak teratasi maka banyak klub terancam bangkrut. UEFA bisa bersikap bijaksana dengan melenturkan regulasi Financial Fair Play.
Krisis keuangan yang menimpa mayoritas klub akan mengganggu bursa transfer. Saga transfer yang biasa ditemui saat musim panas dan dingin besar kemungkinan tak akan ada. Dengan krisis ini, jual beli pemain bakal minim. Jika pun ada, bisa dipastikan besaran uang tak akan banyak karena nyaris semua klub memiliki defisit keuangan.
Kontrak dan status peminjaman akan habis pada 30 Juni. Sementara itu dengan ditundanya kompetisi, besar kemungkinan musim baru akan selesai pada Juli. Di Indonesia jika pemerintah menyatakan lockdown maka seluruh kontrak pemain Liga Indonesia akan dibatalkan, baik itu pemain, pelatih, official team serta sponsor.
Beralih ke Jepang, tidak ada tim yang terdegradasi di kompetisi strata tertinggi Liga Jepang atau J-League musim 2020. Hal ini telah menjadi kesepakatan klub-klub J-League lantaran kompetisi sepak bola di negara itu terdampak pandemi virus Corona.
Bila situasi ini terus berlangsung hingga waktu yang belum di tentukan, kemungkinan liga kembali digulirkan langsung ketika sudah bisa dijalankan. Ataupun, bisa saja dimainkan secara tertutup dan jika semakin parah, maka dianggap selesai dan tak pernah ada kompetisi musim 2019-2020.