Sun, 24 November 2024

Pagelaran Musik Perdana, Face to Fest Sukses Gaet 3000 Penonton

Reporter: Dinda Aulia Ramadhanty | Redaktur: Muhammad Fauzan P | Dibaca 403 kali

Mon, 25 November 2019
Kunto Aji saat tampil dalam acara Face to Fest 2019 (FtoF) di Prabuwangi Park, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (24/11/2019) malam. Dalam pagelaran perdananya, berdasarkan data panitia, FtoF berhasil menjual 3500 tiket. (Robby Fathan/ Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM– Pagelaran Face to Fest (FtoF) 2019 yang diinisiasi Bidang Seni Himpunan Mahasiswa (HIMA) Jurnalistik UIN Bandung sukses digelar di Prabuwangi Park, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (24/11/2019). Pada pagelaran perdananya,  FtoF 2019 berhasil menggaet 3000-an penonton.

Face to Fest (FtoF) 2019 merupakan inovasi baru dari acara Bidang Seni HIMA Jurnalistik tahun sebelumnya, Pekan Seni Jurnalistik. FtoF hadir dengan konsep menarik dengan berbagai rangkaian acara.

Tak heran, acara ini disambut masyarakat Bandung. Berdasarkan data panitia, 3500 tiket habis terjual. Open gate dimulai pukul 11 siang, sekaligus pertanda dimulainya acara. Pagelaran seni dan berbagai pameran foto ditampilkan dalam acara ini. Drama teatrikal dari Gerbong Bawah Tanah turut memeriahkan even ini. Berbagai stand makanan dan minuman, serta stand berbagai sponsor pun ikut ambil bagian.

FtoF sendiri berawal dari kalimat Face to Face, yang berarti tatap muka dan menjadi simbol dalam komunikasi.

Ketua Pelaksana, Ahmad Rosihan mengungkapkan, nama itu diubah menjadi Face to Fest, yaitu tatap muka dalam sebuah festival. Karena adanya proses tatap muka di festival (FtoF).

Mengambil tema “Art and Journalism”, FtoF ini menjadi wadah masyarakat mengembangkan industri kreatif dengan inovasi yang ada. FtoF juga bermaksud mengombinasikan unsur seni dan jurnalistik kepada khalayak yang dikemas dalam festival.

“Kita ingin memasukkan unsur-unsur jurnalistik dan seni kepada para penonton. Menyadarkan bahwa dua unsur tadi itu menarik, dengan melewati acara seperti ini,” jelas Ahmad Rosihan.

Kunto Aji yang menjadi salah satu bintang tamu juga memberikan pandangannya tentang tema FtoF 2019. Dikatakannya, “Art and Journalism” berada di satu kolam yang memiliki hubungan simbiosis mutualisme, seni tidak akan tersebar kepada masyarakat dengan baik tanpa adanya jurnalisme.

“Mungkin seperti sekarang ini. Pesan-pesan yang ingin saya sampaikan lewat lagu ke pendengar saya akan lebih tersampaikan ketika ada di media massa,” tuturnya saat dijumpai Jurnalposmedia di acara Face to Fest.

Venue semakin dipadati penonton ketika Kunto Aji memasuki panggung pukul 19.30. FtoF menjadi rangkaian “Mantra-Mantra Live”. Ia membawakan lagu “Sulung” dan menjadi lagu pembuka yang disambut meriah ribuan penonton. Tak ketinggalan, lagu “Pilu Membiru” yang baru-baru ini menjadi topik hangat pembicaraan masyarakat Indonesia pun ia bawakan. Lantunan musik album “Mantra-Mantra” memberikan atmosfer sendu namun candu bagi para penonton.

Kunto Aji mengungkapkan senang melihat antusiasme para penonton yang hadir.

“Seru banget dari awal sampai akhir. Saya selalu senang untuk datang ke Bandung. Antusiasme mereka selalu tinggi dan bersemangat juga,” ungkapnya dalam konferensi pers.

Tak hanya Kunto Aji, bintang tamu lainnya juga turut memeriahkan FtoF 2019. The Panturas, Efek Rumah Kaca, dan Feel Koplo memeriahkan panggung FtoF dengan genre musik yang berbeda. The Panturas dengan genre surf rocknya. Efek Rumah Kaca pun menggemparkan panggung dan membuat para penonton lelaki memenuhi barisan depan.

Tak hanya itu, Feel Koplo juga hadir “menggoyang” panggung dan penonton dengan membawa beberapa lagu remix mereka. Beberapa di antatanya “Berharap Tak Berpisah” dan “Terbaik Untukmu”. Feel Koplo yang menjadi penutup acara FtoF ini mengungkapkan kemeriahan FtoF yang dirasakan saat sebelum tampil.

“Tadi sempet lihat saat The Panturas, chaos banget. Penontonnya udah semangat dan rame banget. Jadi gak sabar buat buru-buru tampil,” tutur Ihsan Feel Koplo.

Kemeriahan FtoF turut dirasakan oleh salah satu penonton, Fahril. Ia menuturkan FtoF berbeda dengan konser musik lainnya.

“Seru, dan deket dari rumah juga. Konser musik ini juga kan beda ya karena ini ada art juga. Ada hasil karya jurnalisnya. Jadi memang beda dibanding konser musik biasa,” jelasnya.

Kunto Aji pun berharap acara tersebut semakin lebih baik dari yang sudah baik.

“(Dan) semoga FtoF bisa memberikan manfaat bagi para penonton yang hadir. Mudah-mudahan semakin baik lagi selanjutnya,” pungkas pria yang akrab disapa Mas Kun tersebut.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments