Wed, 1 October 2025

Pagelaran Budaya Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung, Wujud Nyata Merawat Warisan Bangsa

Reporter: RIANITARI LATIFA & KHOIRUNNISA FEBRIANI SOFWAN | Redaktur: ANGGIA ANANDA SAFITRI | Dibaca 1073 kali

Sat, 26 April 2025
(Sumber foto: Arief Rahman Firdaus/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung kembali gelar acara tahunan bertajuk Pagelaran Budaya 2025, pada Kamis (24/4/2025) sebagai bentuk nyata dari upaya pelestarian nilai-nilai budaya lokal dan nasional.

Acara ini berlangsung selama tiga hari, menampilkan rangkaian kegiatan seni, kebudayaan, dan intelektual yang melibatkan civitas akademika serta berbagai organisasi daerah.

Mengusung tema “Ngaruat Ngarumat Budaya Pikenan Jerjaya Dibuana”, kegiatan ini dimaknai sebagai upaya merawat dan mensucikan budaya yang telah diwariskan, demi kelestarian jati diri masyarakat Sunda dan bangsa Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi.

Ketua pelaksana, Prima Junika Putra Hendranata menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan program tahunan dari Departemen Seni dan Olahraga Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Adab dan Humaniora.

“Fakultas kami secara keilmuan dan historis memang erat kaitannya dengan budaya, sejarah, sastra, dan antropologi. Karena itu, penting untuk tetap menjadi penggerak dan pelaku kebudayaan,” jelas Prima saat diwawancarai Jurnalposmedia pada Kamis (24/4/2025).

Prima berharap acara ini tidak hanya menjadi “amal ilmiah”, tetapi juga “ilmu amaliah”  ilmu yang membumi dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa.

Rangkaian acara dimulai dengan kuliah umum oleh Opik Sunandar Sunaria, dalang muda penerus seni wayang Sunda. Hari kedua diisi dengan deklarasi budaya dan kerja sama dengan forum lintas organisasi daerah untuk menjaga kearifan budaya lokal dari berbagai wilayah.

Sementara puncak acara ditutup dengan pertunjukan seni mahasiswa, termasuk penampilan dari Serdadu Bambu Pangklung, band punk dengan instrumen tradisional seperti calung dan angklung, serta kolaborasi seni Reak Juwarta Putra yang telah tampil hingga ke Denmark dan Jerman.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 900 peserta dari empat program studi, serta menghadirkan tamu undangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, para dekan, dosen, serta forum lintas organisasi daerah di lingkungan kampus.

Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian, Ratna Rahayu Fitriati menyampaikan apresiasi terhadap acara ini.

“Keren banget, walaupun memang perlu evaluasi ke depan. Kita ingin agar seni Sunda tetap memiliki marwah, jangan sampai melenceng dari jalurnya,” tuturnya.

Ia juga berharap acara ini dapat menjadi agenda tahunan yang lebih inklusif, melibatkan fakultas lain dan masyarakat sekitar agar manfaatnya lebih luas.

Selain itu, Ratna mengingatkan generasi muda agar tidak malu menggunakan bahasa dan budaya sendiri. “Tong era ngomong basa Sunda. Bangga ku budaya sorangan. Hirup Sunda!,”.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments