JURNALPOSMEDIA.COM – Ketidakpastian masa depan para buruh dengan maraknya outsourcing atau kerja kontrak serta upah murah yang diberikan kepada kalangan buruh. Persoalan tersebut menjadi salah satu tuntutan dari Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (GASPERMINDO) daerah Jawa Barat dalam memperingati Hari Buruh Sedunia di Jalan Diponegoro, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (01/5/2017).
Ketua umum GASPERMINDO daerah Jawa Barat, Azhar Harimun dalam orasinya menyampaikan dengan adanya outsourcing dan upah murah dikhawatirkan akan semakin menambah jurang pemisah antara kaya dan miskin yang bisa saja memecah persatuan bangsa. Justru, seharusnya seluruh elemen bangsa ini peduli untuk maju bersama sehingga tercapai kesejehteraan bersama sesuai yang diamanatkan UUD 1945.
Selain itu, GASPERMINDO juga menolak penghapusan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan. “Kami tetap menolak upah murah, menolak outsourching dan juga kami meminta tidak hanya sebatas seremonial saja bagi pemerintah baik itu provinsi Jawa Barat atau pun pemerintah Republik Indonesia dalam pengadaan upah murah bagi kaum buruh yang ada di Indonesia,” ungkapnya dalam orasi.
Diakhir orasi Azhar memaparkan harapannya agar pemerintah bersedia membuat jaminan pendidikan. Pemerintah juga dapat memberikan program-program gratis untuk peningkatan pendidikan bagi keluarga para buruh yang ada di Jawa Barat.
Anggota GASPERMINDO, Ronald juga berharap agar kesejahteraan buruh lebih dipentingkan lagi oleh pemerintah. “Kami menolak keras sistem kontrak dan upah murah karena itu bisa merusak masa depan kami sebagai buruh, kesejahteraan buruh lebih dipentingkan lagi oleh pemerintah,” pungkasnya.