JURNALPOSMEDIA.COM –Sistem penilaian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 terapkan sistem baru. Berbeda dari tahun sebelumnya yang menggunakan sistem minus jika jawaban salah, kali ini sistem penilaian berdasarkan item response theory (teori respons butir) yaitu berdasarkan bobot atau tingkat kesulitan soal.
Penanggung Jawab Sektor Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Muhammad Erihadiana mengungkapkan sistem penilaian skor 4 jika jawaban benar dan minus 1 untuk jawaban salah tersebut sudah tidak berlaku. Menurutnya, saat ini penilaian bergantung tingkat kesukaran soal. Soal terbagi menjadi tiga bagian yaitu sukar, sedang, dan mudah. Jika soal sukar maka bobot nilainya juga akan lebih tinggi.
Lebih lanjut, Erihardiana mengatakan sistem skor SBMPTN 2018 tahun ini tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar atau salah, tetapi akan memperhatikan karakteristik pada tiap soalnya, khususnya di tingkat kesulitan untuk membedakan kemampuan pengetahuan peserta. Tak hanya di Indonesia sebelumnya negara lain seperti Amerika dan Eropa telah menanamkan sistem ini karena dinilai lebih adil.
“Kita juga belajar dengan negara lain, kita menganggap sistem dulu masih cocok dengan perguruan tinggi, itukan namanya seleksi diprediksi aja bahwa ketika seorang lulus, berarti sanggup, jadi sistemnya seperti apa berubah-ubah tergantung dinamika ilmu pengetahuan juga,” ungkapnya, Selasa (08/05/2018).
Menanggapi perubahan sistem penilaian yang digunakan, salah seorang peserta SBMPTN Fikri Fauzi mengatakan sistem ini merupakan peningkatan menjadi lebih baik karena menurutnya nantinya nilai yang dihasilkan akan lebih bagus dan lebih menguntungkan.