Perjalanan ini kembali lumpuh !
Padahal sudah diselimuti
Tiang awan dan tiang api
Bersinarlah matahari
Ritual tanah pagihari
Menusuk cahayanya
Pada perut dan kaki
Lapar kembali lagi
“Lihatlah jantung kirinya makin membengkak seperti dia menjelma jadi binatang melata yang malas untuk tidur di kandang margasatwa,” kata anakku yang rajin menyebar ratusan paku tajam dari pulau-pulau terluar
Seperti sadrakh,mesakh dan abednego
Dalam ancaman dapur api
Maka perjalanan ini
Harus terus dibangun dengan kesetiaan bertubi-tubi
Sampai tembus langit ketiga
Sampai pintu kasihan ditutup kabut
Turun ke dunia orang mati
Ditimbun batu-batu roh