JURNALPOSMEDIA.COM – Aturan New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) mulai dijalankan bertahap di berbagai daerah, termasuk Kota Bandung. Kendati demikian, kegiatan pembelajaran di sekolah dan universitas di Kota Bandung masih dilaksanakan secara daring. Tak heran, kondisi Kampus II UIN Bandung pun tampak lengang dibandingkan biasanya.
Ketika virus Covid-19 mewabah, Kampus II UIN Bandung mulai memperketat keamanannya. Hal itu diakui Ketua Keamanan Kampus II dan Kampus III UIN Bandung, Budiyono. Protokol kesehatan yang diberlakukan di kampus II di antaranya pengecekan suhu tubuh pengunjung, menginstruksikan memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak antarpengunjung.
“Selama pandemi ini, sesuai rekomendasi dari bimbingan lembaga, intinya langsung dari pak Rektor. Kami mengacu kepada tugas keamanan, dan tetap menggunakan fasilitas satu pintu (gerbang) yang tempatnya di samping Polda, itu pintu utama masuk. Kemudian pintu yang di Cimencrang yang di samping, kami tutup,” tutur Budiyono saat diwawancarai pada Jumat (26/6/2020).
Menurut keterangan Budiyono, pembatasan pengunjung Kampus II UIN Bandung bukan berarti tidak diperkenankan masuk. Namun, disesuaikan dengan keperluan mahasiswa atau dosen dalam bidang akademik, “Pada saat (mahasiswa) akan melakukan bimbingan, harus ada pemberitahuan. Sesuai dengan kebijakan Ketua Prodi masing-masing atau dosen masing-masing,” tambahnya.
Adapun mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam UIN Bandung, Fuja Nabila Khoirunnisa (19) mengaku sempat memasuki kawasan Kampus II bersama rekannya pada Minggu (14/6) lalu. Ia bermaksud hanya untuk melihat situasi kampusnya yang sudah lama tak pernah dikunjungi selama empat bulan ini.
“Aku naik motor sama teman kayak sebenarnya iseng aja gitu lihat kampus. Pas lihat di gerbang belakang enggak ada satpam. Pas masuk, ada kayak satu dua gitu. Mungkin karena aku kesana juga sesudah PSBB dibuka, jadi enggak terlalu ketat penjagaannya, kan PSBB Bandung dibuka tanggal 12,” tutur Fuja.
Budiyono menuturkan tidak adanya larangan bagi mahasiswa untuk memasuki kawasan Kampus II UIN Bandung. Pihaknya mengaku hanya memperketat penjagaan kampus untuk mencegah penyebaran virus Corona yang masih mewabah di tanah air, “Alhamdulillah, tetap kami memberikan pelayanan, karena kan, mahasiswa juga ingin tahu, sejauh mana keadaan kampus kita,” katanya.
Tentunya, kata Budiyono, kampus II telah melaksanakan penyemprotan disinfektan oleh petugas. Adapun alat-alatnya didatangkan dari Kampus I UIN Bandung. Kemudian, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD), serta pemberian vitamin kepada para petugas keamanan. Menurutnya, itu dilakukan tak lain agar kondisi gedung maupun para staf terjaga dari penyebaran virus.
Meski fase AKB mulai berjalan, Budiyono mengaku tidak bisa memberikan kepastian kapan dibukanya kampus II untuk umum. Menurutnya, kebijakan tersebut ada pada lembaga UIN, “Sekalipun ini dalam situasi new normal, bukan berarti bebas begitu saja. Tapi, tetap kita lakukan sosialisasi, pendekatan, pelayanan semaksimal mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.