Fri, 11 July 2025

Gradasi 2025: Jadi Panggung Anak Muda Gali Potensi dan Dakwah Lewat Bahasa Arab

Reporter: TSANIYA ZAHIRAH SHAFA & NIKMAH LAILY HAWA | Redaktur: ANGGIA ANANDA SAFITRI | Dibaca 453 kali

Sat, 10 May 2025
(Sumber foto: Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Mahasiswa Jurusan Sastra Arab UIN Bandung gelar ajang perlombaan nasional dalam acara Gelanggang Kreasi Dunia Arab Berprestasi (Gradasi) 2025 di Gedung Abdjan Soelaeman selama tiga hari dari 6-8 Mei dan puncaknya pada Jumat (9/5/2025).

Dengan mengusung tema “Menelusuri Jejak Peradaban, Menggali Substansi Kebahasaan, dan Menemukan Relik Kehidupan”, Gradasi tahun ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga menjadi ruang refleksi atas peradaban Islam yang berkembang melalui kekuatan bahasa Arab.

Ketua pelaksana, Rigi Ginanjar menjelaskan, tema tersebut mengajak peserta untuk menelusuri kembali nilai-nilai luhur yang sarat akan pesan moral, budaya, sosial, dan spiritual.

“Ada tiga makna penting dalam tema ini. Pertama, kita diajak melihat kembali jejak peradaban Islam yang tumbuh melalui bahasa Arab. Kedua, kita diminta untuk lebih memahami struktur dan makna bahasa itu sendiri. Ketiga, kita diajak menyelami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Bahasa Arab seperti moralitas, budaya, kehidupan sosial, dan spiritualitas yang membentuk kehidupan hingga saat ini,” jelasnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Jumat (9/5/2025).

Sebanyak 10 cabang lomba dipertandingkan, meliputi esai, ghina ‘araby (nyanyian berbahasa Arab), qiroatus syi’ir (pembacaan puisi Arab), taqdimul qishoh (mendongeng dalam bahasa Arab), munadzoroh (debat), kaligrafi, musabaqoh qiroatil kutub (MQK), lomba membaca dan memahami kitab kuning, vlog, qiroatul akhbar (pembacaan berita), dan khitobah (pidato). Adapun untuk hadiah yang disediakan oleh panitia berupa satu unit sepeda listrik bagi juara umum.

Salah satu peserta yang hadir dari Jawa Timur dan merupakan mahasiswa Universitas Darussalam Gontor yang mengikuti lomba qiroatul akhbar, Syahba Kharisma mengaku, mengikuti lomba ini sebagai kesempatan untuk membuka diri dan menggali potensi dari apa yang dimiliki.

“Sebagai mahasiswa yang berada di dalam pesantren, kita harus membuka diri dan wawasan bahwa banyak mahasiswi, generasi muda yang jauh lebih baik dari kita dan ini adalah kesempatan untuk kita menggali hal-hal yang kita punya, menyampaikan dan memanfaatkan apa yang sudah kita punya,” ucapnya.

Ia juga berharap, pengalamannya di Gradasi 2025 bisa menjadi langkah awal untuk memberikan kontribusi nyata bagi generasi muda, khususnya dalam berdakwah dan menyebarkan nilai-nilai Islam.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments