JURNALPOSMEDIA.COM-Akhir- akhir ini, seruan tagar #DiRumahaAja ramai diperbincangkan di Indonesia. Hal itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memotong mata rantai penyebaran virus Covid-19. Pemerintah mengarahkan seluruh warga Indonesia untuk melakukan social distacting. Yakni lewat cara berdiam diri di rumah dan tidak beraktivitas di luar rumah kecuali mendesak.
Namun, arahan melakukan Work from Home (WFH) bagi para pekerja dan Learn from Home (LFH) untuk para pelajar masih dianggap remeh oleh sebagian warga Indonesia. Banyak yang menjadikan arahan tersebut sebagai ajang liburan. Terbukti dari adanya pemberitaan mengenai kawasan wisata Puncak dan pantai Carita yang dipadati pengunjung saat diberlakukannya WFH dan LFH.
Selain menekan laju penyebaran Corona, gerakan #DiRumahAja bisa menjadi salah satu usaha untuk mengistirahatkan bumi yang mulai rusak oleh ulah manusia. Disadari atau tidak, pada awal 2020 banyak terjadi peristiwa yang merusak bumi. Seperti halnya kebakaran hutan di Australia dan banjir besar di beberapa wilayah Indonesia.
Saat ini, bumi sedang melakukan pemulihan setelah mengalami kerusakan. Melalui gerakan #DiRumahaAja, bumi bisa istirahat dari polusi-polusi yang disebabkan oleh manusia seperti polusi udara dan polusi suara. Setiap orang pun masih bisa mengisi aktivitas rumahan seperti menanam tumbuhan di sekitar rumahnya agar udara lebih segar.
Manfaat arahan pemerintah untuk bekerja dan beraktivitas dari rumah, ditambah membiasakan pola hidup sehat dan bersih akan kita rasakan sendiri. Saat pagi hari contohnya, kita bisa berjemur sebagai upaya mencukupi asupan vitamin D bagi tubuh. Pun, lewat kebiasaan rajin cuci tangan dan membatasi kebiasaan menyentuh wajah saat tangan kotor. Hal itu berguna untuk melindungi wajah dari bakteri tangan yang dapat menimbulkan jerawat dan komedo.
Tak terkecuali, lewat adanya arahan ini, quality time bersama keluarga bisa lebih hangat dengan intensitas waktu yang jauh lebih banyak dari biasanya. So, mari kita ikuti arahan pemerintah untuk #dirumahaja, karena itu bermanfaat untuk bumi dan diri sendiri.
Penulis merupakan mahasiswi semester 6 Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Bandung
